MALANG, Tugumalang.id – Sedikitnya, 60 peserta antusias mengikuti program Pegadaian Peduli bertema ‘Khitanan Massal Ceria’ di kantor Pegadaian Cabang Kotalama, Malang, Kamis (22/6/2023). Didampingi orang tua, puluhan anak laki-laki itu nampak menunggu giliran untuk menjalani proses khitan.
Deputi Bisnis Pegadaian Area Malang, Charles Samson menyampaikan, aksi sosial yang diinisiasi PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya ini merujuk pada Surat Direktur Jaringan Operasional dan Penjualan tentang program Pegadaian Peduli Mengetuk Pintu Langit.
“Hari ini kita lakukan kegiatan ini berdasarkan perintah itu yang dilaksanakan bulan Juni sampai Juli. Alhamdulillah animo masyarakat sangat antusias. Bahkan kalau dilihat dari tempat, kami justru kwalahan untuk menampung (peserta) saat ini,” kata Charles.
Dalam pelaksanaannya, tambah Charles, Pegadaian turut menggandeng RSU BRI Medika sebagai tim medis. Sebelum khitan, para peserta diharuskan mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan. Sehingga dapat dipastikan mereka dalam keadaan sehat saat dilakukan tindakan.
Setelah proses khitan selesai, peserta diberikan obat pendamping beserta sertifikat dan souvenir berisi sarung, kopyah hingga peralatan sekolah dan uang saku.
Tak berhenti disitu, setiap peserta yang selesai dikhitan juga dipantau selama beberapa hari. Apabila ada keluhan atau rasa tidak nyaman, agar bisa segera ditindaklanjuti oleh tim medis.
“Dokternya (tim medis) dari RSU BRI Medika. Mereka memberikan perhatian yang sangat baik, termasuk Direktur RSU BRI Medika Malang, dr Taufiq Hidayat, turut hadir bahkan ikut mengawal pelaksanaan kegiatan,” paparnya.
Menurut Charles, program ini menjadi implementasi dari nilai-nilai sosial yang dimiliki perusahaan, khususnya tanggungajwab sosial dan lingkungan dalam rangka memberikan kemudahan akses kesehatan kepada masyarakat, terutama warga Kota Malang.
Selain di Malang, pelaksanaan sunat massal untuk area Pegadaian Kanwil XII juga berlangsung di 7 kota/kabupaten. Yakni Pamekasan, Probolinggo, Jember, Surabaya1, Surabaya2, hingga Madiun.
Ke depan, ia berharap kegiatan sosial ini akan terus terlaksana dengan lebih baik. Selain menjadi wujud kepedulian, juga menjadi sarana edukasi terkait program-program strategis Pegadaian.
“Tentu ini akan kami selenggarakan terus dengan lebih baik lagi. Sejalan dengan itu, kami berharap, Pegadaian menjadi solusi pertama untuk kebutuhan masyarakat baik dari permodalan ataupun kredit, yang mana jika sebelumnya masyarakat berfikir ketika datang datang ke pegadaian berhubungan dengan kredit, mengetahui bahwa kami juga menyediakan produk investasi dan pembiyaan,” tukasnya.
Sementara itu, salah seorang peserta bernama Muhammad Dani, 11, mengaku senang bisa mengikuti sunat massal. Terlebih ia merasa antusias karena bertemu banyak teman lain yang juga ikut proses khitan. “Senang, ngga takut. Rasanya cuma sakit sedikit,” ujarnya.
Ditambahkan Suwanto, 57, orang tua Muhammad Dani, bahwa sang putra memang berkeinginan untuk ikut. “Saya dapat info dari brosur. Lalu saya tanya anaknya, ternyata mau, langsung saja kami daftar. Alhamdulillah saya merasa terbantu dan semoga Pegadaian terus melakukan hal baik ini agar semakin banyak yang terbantu juga,” beber pria asal Sukun itu.
Reporter: Feni Yusnia
editor: jatmiko