MALANG, Tugumalang.id – Fenomena pernikahan dini masih menjadi pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan di Kabupaten Malang. Pada tahun 2022 sendiri, angka dispensasi pernikahan mencapai angka 1.434 perkara.
Angka ini menempatkan Kabupaten Malang menjadi peringkat pertama banyaknya pernikahan dini di Provinsi Jawa Timur.
Menyikapi fenomena tersebut akademisi Universitas Negeri Malang (UM), Paramytha Magdalena Sukarno Putri, S.K.M, M.Kes, menginisiasi pengembangan media pembelajaran berbasis permainan dengan dana hibah internal kampus.
Baca Juga: Workshop Pengembangan Modul Berbasis Aplikasi Ala Universitas Negeri Malang
Hal itu dikemas dengan judul penelitian “Pengembangan Media Unsolved Sexual and Reproductive Health Case untuk Memfasilitasi Comprehensive Sexuality Education sebagai Upaya Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Pencegahan Pernikahan Dini Remaja di Kabupaten Malang“.

Media ini mengusung tema seksualitas berdasarkan International Technical Guidance on Sexuality Education (ITGSE) dengan menekankan 8 key point Comprehensive Sexuality Education (CSE) untuk kelompok usia 12-15 tahun.
Poin ini meliputi Relationship (Hubungan), Values, Right, Cultures, and Sexuality (Nilai, Hak, Budaya, dan Seksualitas), Understanding Gender (Pemahaman Gender), Gender Based Violence (Kekerasan Berbasis Gender).
Kemudian Skill for Health and Well-being (Keterampilan akan Kesehatan dan Kesejahteraan), Puberty (pubertas), Sexual Behaviour and Sexual Responses (Perilaku Seksual dan Respon Seksual), dan Pregnancy and Pregnancy Prevention (Kehamilan dan Prevensi Kehamilan).
Dalam pengerjaan media ini, tim peneliti menggandeng Dwi Nikmah Puspitasari, S. Psi, M.Psi, dosen Psikologi Universitas Negeri Malang, dan Moch. Nurfahrul Lukmanul Khakim, S. Pd, M. Pd, dosen sejarah Universitas Negeri Malang sekaligus penulis buku.
Baca Juga: Semarak Dies Natalies ke-69, Komitmen dan Tantangan Universitas Negeri Malang ke Depan

Ada pula sebagai validator materi yakni Anggraini Sari Astuti dari Family Planning Partnerships and Communication Associate dan DR. Maria Gayatri, S. Si, MAPS selaku penata Kependudukan dan KB Ahli Madya BKKBN, sebagai validator media.
Uji efektivitas media “Unsolved Sexual and Reproductive Health Case” pertama dilaksanakan di SMP PGRI 01 Pakisaji, Kabupaten Malang, pada Sabtu (21/10/2023) dipandu oleh Paramytha Magdalena Sukarno Putri, S.K.M,M.Kes selaku dosen IKM yang membuat media ini.
Kegiatan ini melibatkan 76 siswa usia 13-15 tahun mulai dari kelas 7-9 dan didukung penuh oleh Kepala Sekolah dan guru SMP PGRI 01 Pakisaji yang sadar dengan fenomena pernikahan dini di Kabupaten Malang.
Selama penelitian, siswa diminta untuk menyelesaikan kasus “Renata”, remaja putri berusia 13 tahun yang hilang dari rumahnya, secara berkelompok. Setiap kelompok akan diberi satu kotak kasus yang berisi kasus, instruksi, dan komponen petunjuk kasus.
Siswa mendiskusikan penyelesaian kasus dengan kelompok masing-masing berdasarkan petunjuk yang diberikan. Jawaban baru diberikan setelah peserta menjawab semua pertanyaan di bagian instruksi.
Media ini memberi pemahaman pada siswa usia 13-15 tahun bagaimana hubungan keluarga, hubungan pertemanan, lingkungan dan komponen didalamnya dapat mempengaruhi perilaku seksual seseorang. Penggunaan media berbasis permainan ini diharapkan mampu menstimulasi critical thinking skill dan melatih kerjasama siswa SMP PGRI 01 Pakisaji.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A