MALANG, Tugumalang.id – Sebanyak 52 ribu warga Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) Kabupaten Malang dialihkan menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran Nasional (PBIN). Ini berarti mereka menerima bantuan iuran BPJS Kesehatan langsung dari Pemerintah Pusat alih-alih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Jumlah ini sedikit meningkat dari jumlah kuota yang diterima Pemkab Malang pada November 2023 lalu. Sebelumnya, Pemkab Malang menerima kuota PBIN sebanyak 49 ribu. Namun kini, kuotanya bertambah menjadi 52 ribu.
Sebagai informasi, pada 1 Agustus 2023 lalu, sebanyak 679 ribu peserta PBID dinonaktifkan karena adanya pendataan ulang terhadap warga yang benar-benar membutuhkan bantuan iuran BPJS Kesehatan. Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi, terdapat 172.666 warga yang memang berhak menjadi peserta PBID Kabupaten Malang.
“Yang sejauh ini belum mampu dibiayai melalui PBID, pemerintah daerah berupaya melalui PBIN,” kata Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Verifikasi Rampung, Pemkab Malang Akan Aktifkan 172 Ribu PBID Per 1 September 2023
Kuota PBIN tersebut saat ini sedang dalam pembahasan untuk sinkronisasi dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dimiliki oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang.
“Karena PBID dan PBIN ini, semakin banyak yang kita dapat akan berpengaruh terhadap angka kemiskinan kita. Oleh karenanya, bagaimana nantinya Dinsos berkewajiban melakukan verifikasi terhadap warga masyarakat yang betul-betul layak untuk mendapatkan PBIN,” jelas Didik.
Baca Juga: Tak Perlu Daftar Ulang, 172 Ribu PBID Kabupaten Malang Otomatis Aktif Pada 1 September 2023
Hingga saat ini, baik peserta PBID maupun PBIN yang ada di Kabupaten Malang masih belum diaktifkan. Akan tetapi, mereka bisa berobat secara gratis di fasilitas kesehatan milik Pemkab Malang, seperti RSUD Kanjuruhan, RSUD Lawang, RSUD Ngantang, dan 39 puskesmas yang ada di Kabupaten Malang,
“Penyelesaiannya, Pemda akan support melalui tiga rumah sakit yang kita miliki serta layanan dasar kita layani 39 puskesmas. Dimungkinkan bagi yang sakit tapi tidak harus ngamar,” kata Didik.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri