MALANG, tugumalang.id – Ketua STIE Malangkucecwara (ABM) Drs Bunyamin MM PhD mengukuhkan sebanyak 140 wisudawan. Pengukuhan itu berlangsung pada Rapat Terbuka Senat STIE Malangkucecwara Malang Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023, Sabtu (23/9/2023).
Rinciannya, 48 wisudawan berasal dari jurusan Akuntasi, 65 mahasiswa Manajemen, serta 27 mahasiswa Pascasarjana.
Prosesi ini turut dirasakan mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dan mahasiswa program Darmasiswa RI.
“Ada partisipasi dari mahasiswa PMM dan Darmasiswa, itu menarik dan mereka tampil di depan publik. Memang kita biasakan seperti itu. Supaya tahu prosesi wisuda di Indonesia cukup beragam dan funky karena bisanya prosesnya sakral,” ujar Bunyamin.
Dikatakan Ben, sapaannya, momentum ini menandai terjunnya lulusan STIE Malangkucecwara ke masyarakat terkhusus dunia kerja. Di era yang persaiannya lebih tinggi dan terbuka, apalagi dengan hadirnya Artifical Intelligence (AI).
Namun, ia menilai ini sebagai bagian dari tantangan generasi milenial yang harus terus belajar dan belajar. Terlebih, ilmu pengetahuan sangat cepat berkembang seiring perubahan teknologi.
Baca Juga: Gandeng ISIC Bangkok Thailand, STIE Malangkucecwara Perkuat Kerja Sama Luar Negeri
“Mahasiswa yang lulus saat ini itu betul-betul masuk ke dunia yang tantangannya belum pernah ada sebelumnya yaitu terkait AI yang mengubah cara bekerja berinteraksi kita. Maka berlajarlah dan belajar, jangan berhenti belajar,” lanjutnya.
Apalagi, para lulusan telah dibekali dengan pengetahuan teknis serta pengembangan soft skill agar saat mereka menghadapi perkembangan zaman, tidak merasa kesulitan.
Iapun menghimbau agar para lulusan ini segera bergabung dengan asosisasi profesional yang kerap menawarkan pelatihan, webinar, seminar yang memuat hal-hal atau pengayaan di bidang masing-masing.
“Saya sampaikan pula berkolaborasilah, yang sekarang itu sifatnya mendua adalah hasil dari kolaborasi, ilmu ekonomi itu bisa diperoleh dengan prinsip belajar selamanya, itu akan jadi value kita,” terang dia.
Dalam konsep ATTITUDE yang ditekankan ABM, Endless Learning menjadi softskill yang harus di miliki mahasiswanya. Konsep tersebut digunakan sebagai acuan untuk mendidik mahasiswa agar tidak hanya memiliki pengetahuan intelektual, namun juga kepribadian baik yang di butuhkan di masyarakat.
Kampus yang mempunyai lingkungan selayaknya cagar alam itupun telah mempunyai lebih dari 25 ribu lulusan yang menurut Bunyamin semuanya sukses di dunia kerja, karena penanaman nilai ATTITUDE.
“Harapan kita tentu mereka bisa menjadi lulusan yang unik dan dicari dunia kerja. Nilai empati kemanusiaan yang sifatnya konstan juga perlu menjadi bekal untuk masa depan,” tukasnya.
Reporter : Feni Yusnia