Tugumalang.id – Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kota Batu, Jawa Timur, mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Arjuna dan Panderman. Ini mengingat bulan sudah memasuki musim kemarau.
Terakhir, kebakaran sudah terjadi di lereng Gunung Arjuna pada pekan lalu. Total sekitar 31 hektare lahan hutan di sana habis terbakar. Sementara dari BMKG telah memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan Juli – Agustus mendatang, termasuk di Kota Batu.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan mitigasi bencana Karhutla di awal musim kemarau yang jatuh pada April – Juni mendatang. Mulai dari pemetaan daerah rawan karhutla dan juga berkoordinasi dengan Perhutani.
Baca Juga: Gudang Frozen Food di Karangploso Kebakaran, Diduga Akibat Tabung Elpiji Bocor
“Nah, dengan begitu ketika ada laporan ada titik api, kami sudah siap melakukan penanganan,” kata Agung dihubungi tugumalang,id, Kamis (1/6/2023).
Sejauh ini, titik lokasi dengan risiko tinggi terjadinya karhutla adalah kawasan Gunung Panderman dan Arjuno. Sementar untuk penyebabnya bisa terjadi karhutla karena beberapa faktor.
Mulai dari faktor manusia yang melakukan aktivitas pembakaran lahan untuk pertanian atau oknum yang membuat api di hutan kemudian lupa mematikan.
Baca Juga: Pemilik Stan Terdampak Kebakaran Malang Plaza Temui Pemilik Saham Mal, Ini Hasilnya
Sementara untuk faktor alamnya, mengingat musim kemarau, kondisi hutan sangat kering sehingga ketika ada angin kencang, menyebabkan gesekan antara ranting dan dedaunan kering yang dapat menimbulkan percikan api.
Kendati begitu, kata Agung, penyebab utama kebakaran lebih banyak terjadi karena ulah manusia. Seperti, oknum pendaki atau masyarakat yang tidak mematikan api unggun hingga membuang puntung rokok sembarangan.
“Kami imbau agar masyarakat hutan dan pendaki gunung untuk benar-benar menjaga lingkungan dengan tidak sembarangan membuang puntung rokok. Begitu juga ketika membuat api unggun atau pembukaan lahan baru jangan dengan membakar demi meminimalisir adanya karhutla,” pungkasnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herliaanto. A