MALANG, Tugumalang.id – Hong Kong dan Taiwan menjadi dua negara yang menjadi tujuan favorit Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Malang. Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang, dari 3.028 PMI, sebanyak 1.538 di antaranya ditempatkan di Hong Kong dan 1.182 orang ditempatkan di Taiwan.
Negara tujuan favorit ketiga adalah Singapura. Ada sebanyak 115 PMI asal Kabupaten Malang yang bekerja di sana. Sementara di urutan keempat ada Malaysia dengan 112 orang PMI asal Kabupaten Malang mencari nafkah di sana.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Hong Kong dan Taiwan diminati oleh banyak PMI asal Kabupaten Malang. Salah satunya adalah gaji yang relatif lebih tinggi. PMI yang bekerja di Hong Kong dan Taiwan setiap bulannya bisa mendapat gaji hampir Rp 10 juta per bulan.
Faktor lainnya adalah bahasa. PMI Kabupaten Malang rupanya bisa memahami bahasa yang digunakan di Hong Kong dan Taiwan dalam waktu yang relatif singkat, yaitu antara 3-6 bulan. Di samping itu, ada pula faktor jaminan keselamatan dan asuransi. Tak ketinggalan, pekerja di Hong Kong dan Taiwan berhak mendapatkan hari libur. Sementara di negara lain, PMI belum tentu mendapatkan hari libur.
“Ada fasilitas-fasilitas yang membuat teman-teman PMI Kabupaten Malang itu senang bekerja di Hong Kong. Banyak pendahulu-pendahulu yang merasa nyaman bekerja di sana,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, Yoyok Wardoyo saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Tak hanya PMI yang suka bekerja di Hong Kong dan Taiwan, rupanya orang-orang Hong Kong dan Taiwan juga lebih menyukai pekerja asal Indonesia dibandingkan negara lain. Ini disebabkan orang Indonesia lebih tekun dalam bekerja dan memiliki rasa sungkan apabila banyak berdiam diri.
Misalnya di job description disebutkan pekerja cukup menyapu saja, maka PMI akan melakukan lebih dari itu, seperti memasak, mengelap perabotan, dan sebagainya. Sementara pekerja dari negara lain hanya melakukan apa yang ditentukan di job description tersebut.
“Masyarakat Indonesia itu masyarakat yang kalau bekerja itu merasa memiliki. Ikatan batinnya kuat. Sehingga mereka (majikan) sayang. Pesaingnya satu, Filipina. Tapi masih kalah dari Indonesia,” tutur Yoyok.
Hal ini tak hanya berlaku bagi pekerja informal seperti asisten rumah tangga (ART), tetapi juga pada pekerja formal. Kebanyakan pekerja formal ditempatkan di Taiwan. Negara tersebut menjadi tujuan favorit karena keselamatan kerja sangat diutamakan dan aturan-aturan mereka cukup jelas, sehingga pekerja merasa terlindungi.
Reporter: Aisyah Nawangsari
editor: jatmiko