MALANG – Cabai masuk dalam lima komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Malang pada bulan Maret 2022. Cabai rawit dengan 0,09 persen (month to month/mtm) dan cabai merah sebesar 0,05 persen (mtm).
“Kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh tertundanya masa pemetikan akibat faktor hujan di area sentra produksi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBi) Malang Samsun Hadi.
Sedangkan, tiga komoditas lainnya, yakni perhiasan emas 0,06 persen (mtm), telur ayam ras 0,05 persen (mtm) dan mobil 0,05 persen (mtm).
Dijelaskan, harga emas meningkat sejalan dengan kenaikan harga emas dunia di tengah kebijakan normalisasi suku bunga The Fed. “Sedangkan kenaikan harga telur ayam ras disebabkan oleh kenaikan harga pakan ternak yaitu jagung yang meningkat sebesar 26,7 persen (ytd). Sementara kenaikan harga mobil sejalan dengan koreksi harga pasca relaksasi PPnBM mobil non-LCGC yang selesai atau kembali normal,” ujar Samsun.
Menurut Samsun, berdasarkan rilis inflasi BPS, pada periode Maret 2022 Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,63 persen (mtm), 1,33 persen (ytd) dan 2,98 persen (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,26.
Secara umum, inflasi pada bulan Maret 2022 didorong oleh kenaikan harga berbagai kelompok pengeluaran. Tiga kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,32 persen, transportasi 0,10 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,09 persen.
Sedangkan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi sebesar -0,03 persen. Sementara itu, kelompok pendidikan pada periode Maret 2022 tercatat stabil.
“Inflasi yang lebih tingi juga tertahan oleh penurunan harga beberapa komoditas seperti daging ayam ras dengan andil sebesar -0,02 persen (mtm), ikan tongkol -0,01 persen (mtm), melon -0,01 persen (mtm), batu bata -0,01 persen (mtm) dan udang basah -0,01 persen (mtm),” jelasnya.
Samsun menambahkan, jika seluruh kota IHK di Jawa Timur pada periode ini mengalami inflasi. Meski demikian, realisasi inflasi Kota Malang tercatat lebih rendah dari Jawa Timur dan Nasional dimana masing-masing tercatat sebesar 0,71 persen (mtm) dan 0,66 persen (mtm).
Sebab itu, Bank Indonesia Malang tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah. Termasuk, konsisten dalam mengarahkan ekspektasi inflasi melalui program – program TPID guna mengendalikan inflasi 2022 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0 persen ± 1 persen.
“Bank Indonesia Malang dan Pemerintah Daerah juga terus berupaya untuk mendorong kegiatan ekonomi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan meningkatkan daya beli masyarakat seiring dengan akselerasi vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” tutup Samsun.
Reporter: Feni Yusnia
editor:jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id