Tugumalang.id – Malang Raya merupakan salah satu daerah destinasi wisata favorit di Jawa Timur. Dengan letak geografisnya yang dikelilingi pegunungan. Malang memiliki banyak wisata pendakian atau gunung yang menarik untuk dijelajahi dan juga menjadi tujuan para pendaki yang ingin menikmati suasana alam dan dinginya puncak gunung.
Berikut adalah 7 deretan gunung yang ada di wilayah Malang Raya, mulai dari yang paling tinggi hingga yang rendah untuk kamu pecinta alam yang hobi mendaki. Anda jangan bilang menikmati keindahan Malang sebelum menuntaskan menapaki ketujuh gunung tersebut.
Baca Juga: 3 Hektare Hutan Jati di Gunung Geger Kebakaran
1. Gunung Semeru
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini tentu sudah sangat populer di kalangan para pendaki. Puncak Mahameru, sebutan puncak Gunung Semeru, memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ini tertinggi keempat di Indonesia setelah Gunung Rinjani.
Gunung Semeru termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang memiliki luas wilayah sekitar 502,8 km persegi. Gunung ini memiliki jalur pendakian yang menantang ditambah pemandangan indah dari sejumlah danau yang ada di gunung.
Tentu ini menawarkan suasana yang eksotis tersendiri. Demi keselamatan para pendaki jalur pendakian Gunung Semeru untuk saat ini masih ditutup karena aktivitas vulkanik gunung api semeru masih tinggi dan belum stabil.
Baca Juga: 7 Gunung Pencakar Langit di Jawa Timur
2. Gunung Arjuna
Gunung Arjuna memiliki ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan gunung tertinggi keempat di Pulau Jawa serta menjadi gunung tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Gunung Semeru.
Nama Arjuna sendiri berasal dari salah satu tokoh pewayangan Mahabarata, puncak Arjuna dikenal dengan nama puncak Ogal Agil. Gunung yang bersebelahan dengan Gunung Walireng ini selain memiliki keindahan alam yang menawan juga memiliki kisah mistis yang beredar di kalangan pendaki. Salah satunya adalah mitos pasar setan (pasar gaib) dan misteri alas lali jiwo (hutan lali jiwa).
3. Gunung Welirang
Gunung Welirang adalah gunung berapi aktif yang memiliki ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini bersebelahan dengan Gunung Arjuna dan masih pada satu pegunungan yang sama, sehingga para pendaki menyebutnya dengan kompleks Arjuna-Welirang.
Nama Welirang atau Walirang sendiri berasal dari kata belerang, memiliki makna belerang yang menggambarkan kekayaan gunung tersebut. Di gunung ini terdapat tambang batu belerang yang dijadikan sebagai mata pecaharian oleh warga setempat.
Selain memiliki kekayaa alam, Gunung Welirang juga memiliki air terjun yang masih alami, yaitu Air Terjun Elang dan Air Terjun Kakek Bodo. Gunung ini memiliki 7 jalur yang bisa dilalui untuk mendaki, yakni jalur pendakian lewat Tretes, Cangar, Pacet, Lawang, Karangploso, Sumberawan dan Purwosari.
4. Gunung Butak
Gunung Butak termasuk ke dalam kategori gunung bertipe stratovolcano atau gunung berapi komposit. Meski merupakan gunung berapi, namun hingga saat ini belum ada informasi yang menemukan aktivitas vulkanik atau erupsi yang pernah terjadi di gunung ini.
Gunung dengan ketinggian 2.868 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini berada di perbatasan Malang dan Blitar. Gunung ini juga terletak berdekatan dengan Gunung Kawi. Memiliki jalur pendakian dengan tingkat kesulitan yang sedang, sehingga sangat cocok didaki oleh para pendaki pemula.
Pemandangan alam yang eksotis dan hamparan sabana yang luas akan disuguhkan sepanjang jalur pendakian. Dari puncaknya, kamu akan dimanjakan dengan panorama gugusan pegunungan yang tersaji di depan mata.
5. Gunung Bromo
Gunung yang memiliki ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut ini merupakan destinasi gunung yang paling populer di Indonesia. Gunung ini dinobatkan sebagai tempat yang memiliki keindahan matahari terbit atau golden sunrise terbaik di Pulau Jawa.
Jika beruntung kamu akan melihat pemandangan negeri di atas awan yang biasanya muncul sesaat setelah matahari terbit. Gunung Bromo juga termasuk gunung api yang masih aktif di Indonesia. Terletak ke dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tenger Semeru yang berdekatan dengan Gunung Batok, Gunung Tenger dan Tentunya Gunung Semeru.
Secara administratif, Gunung Bromo masuk ke dalam 4 kabupaten yang di mana kamu juga bisa memilih jalur dari ke 4 pintu masuk Gunung Bromo yaitu Satu via Penanjakan berada di Kabupaten Pasuruan. Kedua, melalui Cemoro Lawang di Kabupaten Probolingo. Ketiga, dari Senduro di Kabupaten Lumajang. Keempat, bisa lewat via Coban Trisula dari Kabupaten Malang.
6. Gunung Anjasmoro
Gunung Anjasmoro merupakan gunung dengan ketinggian 2.282 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terletak pada beberapa wilayah seperti Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Puncak gunung ini adalah Cemoro Sewu yang merupakan puncak tertinggi dari deretan puncak-puncak lainnya yang berada di Gunung Anjasmoro. Yang paling menarik dari gunung ini adalah pemandangan hutannya yang masih asli.
Berbeda dengang Gunung Bromo yang sangat populer, Gunung Ajasmoro masih jarang pengunjung yang datang untuk melakukan pendakian di sana. Seperti kebanyakan gunung lainnya, Gunung ini memiliki beberapa jalur yang bisa dilalui untuk mendaki, yakni jalur pendakian via Wonosalam Jombang dan via Pabrik Jamur Cangar.
7. Gunung Panderman
Gunung Panderman memiliki ketinggian 2.045 meter di atas permukaan laut. Gunung ini juga terletak berdekatan dengan Gunung Butak dan Gunung Kawi. Masyarakat Malang menganggap gugusan pegunungan ini dengan sebutan Putri Tidur.
Gunung Panderman terletak di sebelah barat Kota Malang, tepatnya di Desa Pasangrahan, Kota Batu, Jawa Timur. Memiliki jalur pendakian dengan tingkat kesulitan yang sedang, sehingga sangat cocok didaki oleh para pendaki pemula.
Dengan melakukan perjalanan kurang lebih 3 jam saja kamu sudah bisa sampai di puncak Gunung Panderman dan di puncak gunung itu kamu bisa melihat pemandangan alam yang mempesona dengan hiasan lampu-lampu Kota Batu yang berkilau saat malam tiba.
Nah, itulah 7 deretan gunung yang ada di sekitar wilayah Malang Raya, yang bisa kamu jelajahi saat berada di Malang. Tapi ingat jangan lupa siapkan juga kekuatan fisik dan perlengkapan kalian untuk mendaki agar kegiatan pendakian bisa berlangsung dengan selamat dari risiko kecelakaan.
Penulis: Alif Puji Utomo (Magang)
Editor: Herlianto. A