MALANG — Sebanyak 67 lembaga TPQ di Malang raya resmi menjadi anggota binaan LAZIS Masjid Sabilillah, Minggu (10/01/2021). Lembaga TPQ ini akan tergabung dalam Forum TPQ LAZIS Sabilillah (FORTYS), yang berdiri sejak 2018.
Bertempat di Auditorium Kyai Masykur kompleks Masjid Sabilillah, pada kesempatan tersebut Ketua Yayasan III Bidang Sosial, Ekonomi, Kemasyarakatan, Prof. M Mas’ud Said Phd, menyerahkan sertifikat tashih bagi uztadz dan ustadzah pengelola TPQ, serta penyerahan plakat TPQ.
Mas’ud yang juga Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim ini menjelaskan, sejarah keberadaan Yayasan Sabilillah Malang, tidak lepas dari peran para tokoh pendirinya. Seperti pahlawan nasional KH Masjkur, mantan Menteri Agama RI KH M.Tolchah Hasan.
“Jadi sekalian kami meresmikan bergabungnya TPQ yang bapak ibu pimpin, kami juga menjelaskan bahwa Masjid Sabilillah ini didirikan untuk tujuan mulia melalui 3 pilar,” kata Mas’ud di awal sambutannya.
Tiga pilar itu, lanjut Mas’ud, terdiri atas bidang Pendidikan: dari TK, SD sampai tingkat SMA yg menjadi salah satu lembaga lendidikan sasar dan menengah yg terbaik. Bidang Ketakmiran dan Kesejahteraan Masjid yang mengelola auditorium, peribadatan dan hal hal lain. Misalnya, peringatan hari hari besar Islam, mejelis taklim, pengajian rutin.
Sedangkan Bidang III, yaitu LAZIS Sabilillah yg memiliki 9 cabang pelayanan ummat dan bidang usaha sosial ekonomi seperti poliklinik Sabilillah, Rumah Yatim Sabilillah dan pembinaan dhuafa, majalah Komunitas Sabilillah, Madrasatil Qur’an dan bedah rumah Sabilillah.
Pada kesembata tersebut, Mas’ud juga meminta pada para pengelola untuk menyediakan data data pokok mengenai alamat TPQ, daftar pengajar dan daftar murid muridnya, serta segala sesuatu yang menjadi data pokok TPQ. ”Data itu nantinya akan menjadi bahan informasi kami untuk pembinaan dan pengembangan,” jelasnya.
Menyitir fatwa al maghfurlah Kyai M. Tholchah Hasan, Mas’ud meminta semua awak manajemen LAZIS dan pengelola TPQ untuk menata hati bekerja ikhlas, bekerja keras, bekerja dengan sungguh sungguh sambil meningkatkan kerukunan dan persatuan dalam pengelolaan lembaga.
” Kami yaqin kalau kita ini bekerja sungguh sungguh, maka kita akan dapat meningkatkan pengabdian kita dan menjadikan ikhtiar ini sebagai amal saleh yang berkualitas,” tandasnya.
Kalau kami di LAZIS ini, kata Mas’ud, hanya mengikuti jalan spiritual, “wong kang soleh kumpulono”. Biar jadi orang hebat, seperti pendiri Sabilillah.
”Sambil terus melakukan ibadah sunnah shalat malam, membaca Al Qur’an dan maknanya, terus dzikir malam, suka puasa dan amal shaleh. Sebagaimana bunyi pujian orang orang saleh Jawa di mushallah jaman masa lalu,” katanya.
Untuk diketahui, Masjid Sabilillah Malang adalah masjid Raya Percontohan Paripurna Nasional versi Kementrian Agama RI 2016-2017, yang memiliki reputasi manajemen tata kelola secara nasional.