Tugumalang.id – Jawa Timur tidak hanya memiliki ragam wisata dan kuliner yang terkenal, tetapi juga kaya dengan ragam budaya dan tradisi yang sangat kental. Mulai dari adat istiadat, hingga alat musik tradisional yang tetap dilestarikan hingga sekarang ini.
Alat musik yang menjadi warisan budaya sejak puluhan tahun yang lalu, diturunkan dari nenek moyang hingga akhirnya sampai pada kita semua.
Kali ini, Tugumalang.id akan mengulas 6 alat music tradisional dari Jawa Timur yang sangat popular dan tetap dilestarikan hingga sekarang oleh pewaris dan masyarakat setempat. Penasaran alat musik tradisonal apakah itu? Simak ulasan berikut ini.
1. Gamelan
Alat musik tradisional yang paling ikonik dari Jawa adalah Gamelan. Gamelan identik sekali dengan upacara kebudayaan seperti wayang kulit, upacara adat, tarian dan banyak lagi.
Baca Juga: Cara Asyik Merayakan Hari Musik Sedunia di Museum Musik Jatim Park 3
Gamelan khas Jawa Timur memiliki karakteristik yang berbeda dengan Gamelan lainnya. Karena Gamelan Jawa Timur dilengkapi dengan instrumen-instrumen seperti kendang, saron, slenthem dan lainnya. Instrumen itulah memberikan warna menarik dan berbeda pada musik Gamelan Jawa timur.
2. Kenong
Alat musik Kenong memiliki bentuk seperti wajan atau mangkuk yang terbuat dari bahan logam, seperti besi atau tembaga. Kenong khas Jawa Timur ini sering dipadukan dengan Gamelan yang disusun untuk menciptakan nada dalam skala tertentu dan memberikan warna pada musik.
Baca Juga: Demi Tail Konser Musik, Ujab Utowo Nalet Dilawed
Selain Gamelan, Kenong juga sering dimainkan dengan Gong, Kendang dan Bonang. Untuk memainkannya juga cukup mudah, yaitu dengan menggunakan alat pukul seperti bilah kayu atau batang bambu yang sudah dilapisi kain.
3. Ketipung
Alat musik tradisional Jawa Timur yang bernama Ketipung ini adalah sejenis Gamelan dalam versi kecil. Dibanding dengan Kendang biasa, Ketipung memiliki ciri khas nada yang lebih tinggi.
Secara fisik, Ketipung juga memiliki ciri khas yang menarik, yaitu berbentuk silinder atau tabung dengan permukaan drum yang terbuat dari kulit binatang berkualitas. Cara memainkannya juga relative mudah, yaitu cukup dipukul-pukulkan dengan tangan atau pemukul khusus.
4. Kluncing
Alat musik tradisional ini adalah alat perkusi tradisional yang sering digunakan dalam kesenian Jawa Timur seperti Reog Ponorogo. Alat musik ini terbuat dari kayu atau bisa juga bambu yang dipasang dengan bentuk rangka menyerupai raket. Dan di ujung-ujungnya terdapat mata Kluncing yang berfungsi sebagai penyala lampu.
Saat digunakan dalam kesenian Reog, biasanya Kluncing dimainkan dengan cara mengayunkannya ke atas dan kebawah sehingga menciptakan suara yang khas dan efek percikan api dari lampu yang ada diujung Kluncing tersebut.
5. Angklung Jawa Timur
Angklung Jawa Timur ini berbeda dengan Angklung dari Jawa Barat ataupun khas Sunda. Angklung Jawa Timur berjenis Angklung Caruk dan biasanya dimainkan oleh masyarakat Banyuwangi.
Dalam versi Jawa Timur, Angklung diartikan sebagai pertemuan antara dua kelompok yang bersaing dengan bermain bersama-sama tetapi beradu kecepatan. Terlihat dari nama Caruk yang berarti Pertemuan.
Selain Angklung Caruk, di Jawa Timur juga ada Angklung Tetak yang sering digunakan pada saat pos ronda atau jaga malam.
6. Saronen
Alat musik tradisonal Saronen ini tidak hanya digunakan saat upacara adat, atau kebudayaan saja, melainkan juga sarana dakwah agama Islam. Saronen ini terbuat dari kayu jati yang diberi enam lubang dengan satu lubang dibelakang.
Ciri khas dari Saronen ini adalah bentuknya yang kerucut dan sayap yang berbentuk kumis, serta pada bagian pangkalnya memakai tempurung kelapa. Saronen juga dilengkapi dengan cincin kecil yang terbuat dari logam dengan fungsi mengaitkan bagian bawah dan bagian atasnya yang terbuat dari daun siwalan.
Nah, itulah 6 alat musik tradisonal dari Jawa Timur yang sangat populer dan tetap dilestarikan hingga sekarang ini. Warisan budaya yang menjadi kekayaan nusantara ini memang harus dipertahankan, agar tetap bisa dinikmati hingga generasi yang akan datang.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Silvianti (Magang)
Editor: Herlianto. A