Tugumalang.id – Sedentari merupakan gaya hidup dengan aktivitas fisik yang sedikit. Terlebih di masa pandemi COVID-19, masyarakat dianjurkan untuk di rumah aja. Menjadikannya alasan untuk tidak berkegiatan.
Orang-orang yang menjalani gaya hidup sedentari tidak memungkinkan memiliki kesehatan yang optimal karena hanya mengeluarkan sedikit energi.
Melansir dari Wonderwall, kurangnya aktivitas fisik dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Apa saja?
1. Penyakit Kardiovaskular
Kurangnya aktivitas fisik memiliki risiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular dan sirkulasi yang buruk, karena otot melemah sehingga kesulitan dalam melakukan sesuatu. Hal ini memungkinkan terjadinya stroke, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung.
2. Metabolisme Rendah
Dengan aktivitas sedikit, kalori yang terbakar menjadi lebih rendah sehingga memungkinkan terjadinya obesitas dan kelebihan berat badan, bahkan dapat memicu berbagai penyakit.
3. Risiko Diabetes Tipe 2
Gaya hidup sedentari juga dapat memicu perkembangan diabetes tipe 2. Dengan kurangnya aktivitas, tubuh tidak dapat mengatur jumlah gula yang beredar dalam aliran darah sehingga menyebabkan gangguan pada sistem peredaran darah, saraf, bahkan menurunkan kekebalan tubuh.
4. Penurunan Masa Tulang
Gaya hidup sedentari menimbulkan tulang menjadi lemah dan rapuh atau biasa kita kenal osteoporosis. Dengan demikian risiko cedera dan jatuh kecil sangat memungkinkan karena kurangnya aktivitas fisik. Bahkan dapat menyebabkan nyeri punggung karena terlalu lama duduk.
5. Kesehatan Mental Memburuk
Dapat meningkatkan risiko demensia dan kecemasan bahkan depresi. Hal ini dikarenakan otak tidak diberikan tantangan atau masalah untuk dipecahkan dan bergerak.
Yuk kurangi gaya hidup sedentari, setidaknya lakukanlah aktivitas fisik ringan supaya dapat menghindari risiko di atas, seperti peregangan atau berjalan kaki.
Reporter: Itamar Ajeng
Editor: Lizya Kristanti