Malang, Tugumalang.id – Di Indonesia, film horor memiliki begitu banyak penggemar khususnya anak muda dan setiap tahunnya banyak yang bermunculan di bioskop. Beberapa film horor Indonesia di bawah ini menceritakan tentang latar belakang desa yang terkutuk dan menyeramkan.
1. Aku Tahu Kapan Kamu Mati (2023)
Film bergenre horor Indonesia ini dijadwalkan tayang pada tahun 2023. Disutradarai Anggy Umbara, film ini melanjutkan sekuel film sebelumnya Aku Tahu Kapan Kamu Mati. Film ini menceritakan Siena (Natasha Wilona) yang memiliki kemampuan melihat tanda-tanda kapan seseorang akan mati dan Desa Remetuk sebagai desa tempat bunuh diri.
2. Tasbih Kosong (2023)

Film yang disutradarai Arie Achmad Buang dengan genre horor, dibintangi sejumlah aktris muda Indonesia seperti Fritz Frederich, Riskyana Hidayat dan St. Ardiana Arifin. Film yang tayang pada 2 Februari 2023 di bioskop ini diangkat berdasarkan kisah nyata sebuah desa terpencil di Sulawesi Selatan terkait ritual pesugihan.
3. KKN di Desa Penari (2022)

Film horor yang viral pada masanya berdasarkan cerita SimpleMan, mengisahkan sekelompok mahasiswa yang melakukan KKN di sebuah desa angker yang dikuasai makhluk gaib. Film ini tayang perdana di bioskop pada 19 Maret 2020.
4. Qodrat (2022)

Film horor selanjutnya yakni Qodrat, film garapan Charles Gozali yang menceritakan sebuah desa angker dan sepi dimana warganya banyak dirasuki jin jahat dan desa tersebut juga dilanda kekeringan hingga gagal panen. Pasangan suami istri Vino G. Bastian dan Marsha Timothy sebagai bintang utama film tersebut.
5. Tarian lengger Maut (2021)

Film bergenre horor selanjutnya yakni tarian lengger maut yang disutradarai Yongki Ongestu mengisahkan banyak teror yang terjadi di sebuah desa Pagelaras setelah kehadiran dokter psikopat. Film ini mengangkat budaya Banyumas, desa tersebut digegerkan dengan kasus pembunuhan yang terjadi di tempat mereka.
Itulah 5 film horor Indonesia yang mengangkat cerita desa angker dan penuh kisah menyeramkan.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis : Fitriatul H. (Magang)
editor: jatmiko