Malang, tugumalang.id – Ekspektasi adalah komponen yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ia mencakup harapan, keyakinan, dan bayangan indah tentang masa depan. Ekspektasi membentuk pandangan kita tentang apa yang mungkin terjadi, baik dalam karier, hubungan, atau kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Ekspektasi? Fleming dan Levie (1981). Ekspektasi adalah sebuah keinginan, cita-cita, maupun harapan terhadap suatu hal. Adapun keinginan tersebut akan diraih dengan tingkah laku serta tindakan yang nyata.
Ekspektasi dapat berhubungan dengan hasil positif atau negatif, dan seringkali menjadi penentu besar dalam kebahagiaan dan kekecewaan kita. Ekspektasi mungkin eksplisit (dinyatakan dengan jelas) atau implisit (diam-diam diharapkan), dan mereka dapat berkembang seiring waktu atau terbentuk dalam sekejap.
Ekspektasi memiliki beberapa dampak, di antaranya sebagai motivasi yang artinya ekspektasi yang tinggi seringkali dapat meningkatkan motivasi. Ketika kita percaya bahwa kita dapat mencapai sesuatu, kita lebih cenderung untuk bekerja keras untuk mencapainya.
Sebagai sumber kekecewaan, yakni ekspektasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kekecewaan yang mendalam jika kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Ini bisa merusak kebahagiaan dan kesejahteraan mental.
Dan sebagai sumber stress, maksudnya adalah ekspektasi yang tinggi juga dapat menyebabkan stres jika kita merasa tekanan untuk mencapai target atau standar yang tinggi.
Lantas bagaimana cara untuk mengelola ekspektasi dengan bijak? Anda bisa coba cara berikut.
1. Self-awareness (kesadaran diri)
Sadari ekspektasi Anda dan pertimbangkan apakah mereka realistis. Bekerja untuk memahami apa yang Anda harapkan dan mengapa Anda mengharapkannya.
2. Komunikasi
Dalam hubungan, komunikasikan ekspektasi dengan jelas. Pastikan bahwa Anda dan pasangan Anda memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang diharapkan dari masing-masing.
3. Fleksibilitas
Cobalah untuk lebih fleksibel dalam menghadapi ekspektasi yang tidak terpenuhi. Ingatlah bahwa kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Maka, tidak papa untuk merelakan beberapa hal. Untuk menyadari bahwa semua dalam hidup, tergnatung bagaimana Allah mengaturnya.
4. Mengendalikan ekspektasi
Cobalah untuk memfokuskan perhatian pada proses daripada hasil akhir. Jangan sibuk dengan bagaimana hal-hal yang tidak bisa kamu control, melainkan apa yang bisa kamu kerjain dari setahap demi setahap.
5. Belajar dari kekecewaan
Ketika ekspektasi Anda tidak terpenuhi, gunakan kesempatan ini untuk belajar dan tumbuh. Kegagalan dapat menjadi guru yang berharga. Sebab dari kegagalan, Anda bisa tahu bagaimana caranya bangkit, mengevaluasi diri, dan menjemput hal-hal baik di masa depan. Tentunya, saat Anda lebih bijak untuk mengontrol ekspektasi.
Ekspektasi adalah bagian alami dari kehidupan, dan mereka dapat memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan kita. Dengan kesadaran diri, komunikasi yang baik, dan fleksibilitas, kita dapat mengelola ekspektasi kita dengan lebih bijak.
Selain itu, belajar dari kekecewaan dapat membantu kita menjadi lebih kuat dan lebih bijaksana dalam menghadapi masa depan. Jadi, berhati-hatilah dengan ekspektasi Anda, tetapi jangan biarkan mereka menghalangi Anda dalam mencapai impian dan tujuan Anda. Selamat mengatur ekspektasi!
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis : Rahayu SJ
editor: jatmiko