Tugumalang.id – Jelang muktamar Muhammadiyah ke-48 yang akan dilaksanakan di Stadion Manahan, Kota Solo pada 18-20 November mendatang, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, KH Haedar Nashir, membeberkan tiga isu besar yang akan dibahas.
“Ada isu keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal,” ungkapnya.
Haedar merinci dalam isu keumatan akan dibahas beberapa hal seperti persatuan umat Islam dan pengembangan wasathiyah. Dilansir dari mui.or.id, wasathiyah sendiri merupakan keseimbangan antara keyakinan yang kokoh dan toleransi.
“Kemudian juga bagaimana menjadikan agama itu sebagai kekuatan pencerah dan bukan sebagai kekuatan hegemoni,” imbuh Haedar.
Lalu terkait isu kebangsaan, Haedar menyebut akan ada pembahasaan tentang redefinisi, rekonstruksi, dan revisi konsep deradikalisasi. Selain itu ada juga pembahasan tentang konsep persatuan Indonesia dan isu-isu kebangsaan di masa mendatang.
“Ada isu-isu yang bersifat ke depan seperti menyambut bonus demografi dan sebagainya,” kata Haedar.
Terakhir, terkait kemanusiaan universal, muktamar Muhammadiyah ke-48 akan mengangkat isu perubahan iklim, internasionalisasi Muhammadiyah serta perdamaian dunia.
“Di tengah dunia modern ternyata ada (konflik) Ukraina dan Rusia, kemudian ada konflik regional. Itu kan masalah-masalah besar,” ujar Haedar.
Ia juga menambahkan bahwa Muktamar Muhammadiyah ke-48 ini bukan hanya seremoni untuk perhelatan nasional, tetapi untuk membina komunitas dan membangun pusat-pusat keunggulan.
“Kami juga punya proyeksi untuk membangun pusat-pusat kemajuan, pusat-pusat keunggulan di bidang ekonomi, dan membina komunitas,” ucapnya.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A