Kota Batu, Tugumalang.id – Komoditas pertanian petani Gen Z di Desa Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur kembali menembus pasar luar negeri. Komoditas berupa tanaman hias itu bernama latin Dracaena Reflexa atau Song Of India.
Pemberangkatan ekspor tanaman itu dilepas langsung oleh Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di Rest Area Sidomulyo pada Senin (4/6/2024). Total ada sebanyak 3.500 tanaman yang akam diekspor menuju China.
Tanaman hias Song of India ini memang menjadi salah satu budidaya petani di Sidomulyo yang memang menjadi sentra budidaya tanaman hias di kota wisata tersebut. Ini menjadi preseden baik ke depan agar pangsa pasar mereka tidak hanya berkutat di dalam negeri.
Baca Juga: Petani Gen Z Kembangkan Kebun Melon di Lawang Menggunakan Teknologi dan Media Sosial
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berharap dari ekspor perdana ini memacu hasil budidaya lain di Desa Sidomulyo dikenal lebih luas lagi. Dengan begitu, petani bisa menangkap peluang ekspor ke berbagai negara lainnya.
“Saya melihat dari ekspor ini ada potensi yang dimiliki yaitu UMKM produk hortikultura. Kami berharap dengan adanya ekspor ini, potensi yang dimiliki di sini semakin berkembang,” kata Aries.
Menariknya, ekspor tanaman hias ini dilakukan oleh anak-anak muda. Dari situ, ia melihat ada kreativitas luar biasa datang dari anak muda Kota Batu. Dimana mereka mampu menciptakan model marketing baru dalam pemasaran produk mereka.
“Tanpa marketing, tentu potensi yang dimiliki Kota Batu tidak mungkin dikenal masyarakat di luar sana,” tuturnya.
Aries memandang pengembangan usaha tersebut perlu ditingkatkan dengan cara memperluas jaringan hingga melakukan kolaborasi dengan Bea Cukai. Bea Cukai sendiri memiliki klinik ekspor.
Baca Juga: Alasan Gen Z Berminat Jadi Petani di Era Digital
“Kalau ada permasalahan administrasi, perijinan maupun syarat-syarat yang harus dilengkapi, tentu mereka akan membantu. Tanpa itu, kita tak akan bisa menggiring para eksportir di tingkat nasional maupun Asia dan Eropa,” ujarnya.
Sementara itu, Riko, eksportir muda dari Sidomulyo menjelaskan jika komoditas yang akan dikirim ini telah berusia 5 bulan. Ada juga yang berusia 8 bulan hingga 1 tahun. Bunga hias tersebut biasa ditanam untuk menambah keindahan taman kota.
Awal mula dirinya bisa mengekspor ke sana, kata Riko bermula dari warga Cina yang berkunjung ke kios bunga miliknya. Saat berkunjung, ia menaruh minat terhadap tanaman tersebut dan terjalinlah kerjasama pengiriman bunga ke sana.
“Ini kami kirim pakai ontainer. Kalau diuangkan itu jumlah nilainya mencapai Rp150 juta. Kami berharap ekspor bunga seperti ini bisa terus berkembang lagi,” ucapnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko