MALANG, Tugumalang – Sebanyak 10 ribu kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Serbaguna (Banser) akan memenuhi Stadion Kahuripan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang untuk melaksanakan Apel Merah Putih, Minggu (22/1/2023) pukul 13.00.
Apel ini juga akan dihadiri Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, Bupati Malang, Sanusi, dan pejabat lainnya.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang, Fatkhurrozi, mengatakan bahwa apel ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut satu abad Nahdlatul Ulama. Kegiatan lain yang mereka lakukan adalah festival UMKM dan seminar nasional.
Pelaksanaan Apel Merah Putih bertujuan untuk menghubungkan kader-kader GP Ansor dan Banser yang ada di Kabupaten Malang. “Kami ingin masing-masing kader ini berkumpul agar semangatnya semakin tinggi,” ujar Fatkhurrozi dalam konferensi pers yang digelar di Pendopo Panji, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (21/1/2023) pukul 17.00.
Diharapkan, para kader ini nantinya bisa memberikan kontribusi terbaik mereka pada Kabupaten Malang serta terus berkiprah di bidang sosial dan kemasyarakatan.
Jumlah kader yang hadir kemungkinan bisa lebih dari 10 ribu orang. Tercatat, untuk saat ini terdapat sekitar 10.400 kader yang akan mengikuti apel tersebut.
“Dari masing-masing PAC (Pengurus Anak Cabang) sudah kami data by name by address. Besok Insya Allah dari masing-masing kecamatan akan menentukan titik kumpul dan dari titik kumpul tersebut (mereka) akan dikawal oleh pihak polsek setempat,” tutur Fatkhurrozi.
Dengan digelarnya apel ini, Kabupaten Malang mencetak sejarah sebagai wilayah pertama di Jawa Timur dan kedua di Indonesia yang mengumpulkan 10 ribu kader GP Ansor dan Banser di satu tempat. Sebelumnya, hanya wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah saja yang berhasil mengumpulkan kader dengan jumlah 10 ribu orang.
Namun, Fatkhurrozi mengatakan bahwa sejarah atau rekor ini bukanlah hal utama. Ia menekankan bahwa esensi dari apel ini adalah menanamkan nilai Pancasila dalam diri para kader.
“Di momen apel ini, apalagi mendekati 2024, kami ingin menanamkan pada kader untuk tidak terlibat politik identitas. Bahwa GP Ansor adalah milik semua, bukan milik beberapa orang saja,” pungkasnya.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko