Tugumalang.id – Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, yakin Kabupaten Malang bisa meraih zero stunting di tahun 2023. Hal ini ia sampaikan pada acara Evaluasi Kinerja Tahun 2022 dan Perencanaan 2023 Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Malang dan Kecamatan, beberapa waktu lalu.
Pernyataan ini ia dasarkan pada tren penurunan angka stunting di Kabupaten Malang yang cukup signifikan. Di tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kabupaten Malang berada di angka 25,7 persen. Kemudian di awal tahun 2022, angka tersebut turun di angka 18-19 persen. Pengukuran terakhir yang dilakukan pada Agustus 2022 mencatat angka prevalensi stunting di Kabupaten Malang turun hingga angka 7,8 persen.
Didik mengatakan semua stakeholder harus ikut andil dalam penurunan stunting ini, terutama di tingkat kecamatan dan desa. Menurutnya, jika Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) setiap kecamatan ikut turun ke lapangan, maka permasalah stunting di Kabupaten Malang ini bisa terselesaikan.
”Dari hasil evaluasi, perihal stunting ini melibatkan semua stakeholder. Ada beberapa stakeholder yang memiliki peranan penting, di antaranya Ketua TP-PKK tingkat kecamatan dan para camat. Yang memiliki peran dalam tindakan di lapangan atau langsung ke sasaran itu adalah Ketua TP PKK atau Bu Camat. Bu Camat ini harus bergerak cepat, harus turun ke lapangan,” kata Didik.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga akan terus melakukan gerakan memberi tambahan makanan pendamping bagi anak-anak. Selain untuk meningkatkan gizi anak, gerakan ini juga bertujuan sebagai sarana edukasi bagi keluarga.
“Kabupaten Malang ini sudah cukup bagus dalam penurunan stunting. Maka dalam dua tiga bulan ke depan, proses upaya target penurunan stunting ini bisa dilalui,” ujar Didik.
Bagi keluarga miskin ekstrem yang memiliki risiko stunting, Didik mengatakan Pemkab Malang telah memberikan pendampingan khusus bagi mereka. “Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat juga untuk menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrim,” pungkas Didik.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A