MALANG, Tugumalang.id – Menjadi pemain sepak bola saat ini sudah bisa dianggap sebagai profesi, bukan hanya hobi belaka. Itulah yang diserukan Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto kepada peserta Liga Pelajar yang terdiri dari siswa SD usia 12 tahun.
Ia berharap, mereka kelak bisa menjadi atlet profesional dan bisa membawa nama baik Kabupaten Malang baik di kancah nasional maupun internasional. “Saya yakin Kabupaten Malang akan ke depan menghasilkan calon olahragawan yang andal dan pada saatnya nanti siap memberikan nama baik bagi Kabupaten Malang dan bagi Indonesia,” kata Didik.
Hal ini ia sampaikan saat penutupan Liga Pelajar U-12 di Stadion Kahuripan, Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Senin (20/3/2023). Di dalam ajang tersebut, tim dari Kecamatan Pakis berhasil meraih juara pertama setelah mengalahkan tim Kecamatan Turen lewat adu penalti dengan skor 3-2.

Liga Pelajar merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang bekerja sama dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Askab Malang. Liga ini rencananya akan digelar setiap tahun untuk mengasah bakat dan mencari bibit-bibit pemain sepak bola di Kabupaten Malang.
Kepada para pemenang, Didik mengucapkan selamat dan mendorong mereka untuk terus berlatih serta meningkatkan kekompakan. “Bagi yang belum mendapatkan juara, jangan berkecil hati. Karena ini adalah liga, kesempatan itu masih bisa datang di saat kekompakan serta latihan kalian dilakukan dengan baik dan benar,” imbuh Didik.
Kepada para guru olahraga, Didik berpesan agar terus memberikan ruang bagi siswa untuk mengasah bakat mereka. “Guru olahraga secara khusus punya tambahan pekerjaan. Proses verifikasi sudah dilakukan dan kini bisa dilanjutkan pada proses pendampingan dan pembinaan terhadap calon-calon penerus pesepakbolaan,” kata Didik.
Tak ketinggalan, Didik juga meyakinkan para orang tua yang hadir bahwa atlet memiliki masa depan yang cerah. Mereka adalah profesi yang tak perlu diragukan. Gaji yang didapatkan bahkan bisa mencapai ratusan juta Rupiah.
“Kepada orang tua, titip agar membagi ruang dan waktu bagi anak-anak ini. Kapan waktunya untuk ngaji, kapan waktunya belajar, olahraga, atau membaca buku. Ini menjadi sesuatu hal yang sangat penting di dalam rangka mengantarkan cita-cita mereka semuanya,” pungkasnya.
Reporter: Aisyah Nawangsari
editor: jatmiko