MALANG, Tugumalang.id – Organisasi otonom Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah diharapkan bisa menjadi wadah bagi perempuan untuk berdaya dan berperan dalam pembangunan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto saat memberikan sambutannya di acara Pengukuhan dan Rapat Kerja Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Malang di Pendopo Panji Kabupaten Malang, Minggu (24/9/2023) pagi.
“Sebuah masyarakat akan berdaya saing apabila semua anggotanya berdaya. Sebaliknya, sebuah masyarakat akan lemah ketika kaum perempuannya tidak turut diberdayakan,” ujar Didik.
Didik juga menyampaikan bahwa dalam kitab suci Al-Quran, terdapat banyak pesan terkait hak perempuan untuk bekerja, belajar, dan berpolitik. Namun, pada kenyataannya sikap diskriminatif pada perempuan masih ada sehingga hak-hak mereka tersebut tidak terpenuhi.
Ia kemudian mengajak PDNA Kabupaten Malang untuk bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang agar bisa memberikan kontribusi secara aktif sekaligus meningkatkan peran serta perempuan dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui PDNA Kabupaten Malang, diharapkan lahir gagasan serta program-program yang inovatif serta strategis untuk menguatkan gerakan putri Islam,” kata Didik.
Di dalam kesempatan ini PDNA Kabupaten Malang juga meluncurkan unit usaha Kedai Nasyiatul Aisyiyah Ngalam Mania (Kenanga) yang menjual produk-produk para anggotanya, seperti keripik, telur asin, dan kerajinan tangan. Ini merupakan upaya nyata PDNA Kabupaten Malang dalam memberdayakan perempuan dan memperkuat perekonomian mereka.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang, Muhammad Nurul Humaidi mengatakan bahwa unit usaha ini dibuka untuk membantu pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh para pengusaha perempuan.
“Sebelumnya mereka hanya berjualan sendiri, tetapi sekarang ada sebuah unit usaha yang memasarkan produk-produk tersebut secara lebih luas,” kata Nurul.
Melalui unit usaha ini, diharapkan para perempuan bisa lebih berdaya dan membantu perekonomian keluarga melalui industri rumahan. “Mereka (perempuan) punya peluang di sini karena mereka tidak bekerja di sektor formal, tapi lebih banyak pada usaha bisnis seperti UMKM,” pungkas Nurul.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko