Malang Inquiries. Nama salah satu grup WA panitia. Rupanya, di Malang tidak ada pertanyaan. Yang ada adalah cinta tanpa syarat.
Cinta panitia yang dengan kekuatan penuh menyukseskan Malang Autism Summit 2024 (MAS24).”Berapa nilai dari acara ini,” tanya saya kepada Doktor Ruwinah Abdul Karim, Chairman MAS24 usai acara penutupan, Sabtu (5/10/2024).
“Nilainya 10++ tidak ada celah, kami sangat bangga,” kata Ruwinah. Air Mata Ruwinah, Thifal, dan panitia lain, berkali-kali jatuh di acara pembukaan dan penutupan yang memang penuh haru biru itu.
Cinta tanpa syarat tentu saja dilakukan Dr Adnan Sulaiman, penyandang dana dan owner Penawar Group yang berpusat di Johor, Malaysia.”Kamu bantu MAS24, kita gak ada kontrak hitam putih, kontak kita dengan Allah SWT,” kata Doktor Adnan, dalam sebuah percakapan telepon sekitar lima minggu lalu.
Baca Juga: Malang Autism Summit 2024, Resolusikan Perjuangan Kesetaraan Anak Berkebutuhan Khusus
Setelah itu, saya dan tim Tugu Media Group bergerak cepat tidak mau mengecewakan. Kita menulis berita mungkin sudah ada sekitar 50 berita yang kita tulis, mengumpulkan 27 wartawan untuk tiga kali konfrensi pers, membantu menguruskan izin tempat hingga mengundang mahasiswa untuk hadir.
Perjuangan kami tentu tidak seberapa, dibandingkan ketulusan hati seorang perempuan bernama Fatimah, asal Karangploso, Kabupaten Malang, yang dua kali membawa tumpukan gorengan dan aneka minuman, untuk dibagikan kepada peserta.”Saya kasihan banyak peserta dari jauh, mereka tentu banyak mengeluarkan uang untuk makan dan hotel, meski acara ini gratis, pasti pengeluaran mereka sangat banyak,” katanya.
Cinta tanpa syarat saya rasakan juga ketika acara pembukaan banyak ibu-ibu yang punya anak autism menangis. Salah satunya saudara saya yang datang dari desa Kalipare, sekitar 2 jam dari Kota Malang.
Mereka menangis, seolah sedang berkata, kami sekarang tidak sendirian lagi. Kami punya teman, kami ingin belajar, dan ingin mencintai anak kami tanpa syarat.
Baca Juga: Director Penawar Hospital Malaysia Kenalkan Manfaat Habbatus Sauda di Malang Autism Summit 2024
“Aku ridho ya Allah, bilang begitu ke Allah SWT, lalu kita bergerak memberi perhatian dan kebaikan untuk anak-anak kita dengan ilmu yang kita dapat,” kata dokter Adnan dalam sebuah forum.
Cinta tanpa syarat itu ditujukan Nur Aliyah Yunita (42) peserta asal Bandar Lampung yang rela menempuh perjalanan darat selama 26 jam demi hadir di acara ini. Dia terapis, biasanya harus bayar jutaan untuk hadir di acara seperti ini. Mumpung gratis, dia mewajibkan dirinya untuk hadir.
Ada banyak peserta lain dari mana-mana, ada dari Palu, Jakarta, Palembang, Jawa Barat, Jawa Tengah. Semua berjuang dan antusias tidak ada yang beranjak selama tiga hari. Terbukti, acara penutupan, pesertanya sama banyaknya dengan acara pembukaan.
Malang Autism Summit 2024 yang pendaftarnya mencapai 3.000 lebih membuktikan bahwa tidak ada yang mengalahkan cinta. Panitia, penyandang dana, peserta, speaker, semuanya berjuang untuk sebuah cita-cita besar: kehidupan yang lebih baik pada anak-anak autis kita, yang jumlahnya di Indonesia mencapai 2,4 juta.
Di Kota Malang, rupanya memang tidak ada pertanyaan, yang ada adalah cinta tanpa syarat.
Salam.
Irham Thoriq
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
editor: jatmiko