MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) meluncurkan virtual entrepreneur expo 2021, Rabu (29/9/2021). Even ini sebagai inovasi pengembangan potensi mahasiswa, demi mendorong minat wirausaha mahasiswa.
Ketua Tim Pengembang Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UM, Andreasyah Fahlevi menjelaskan, kegiatan ini ditujukan sebagai landasan dan motivasi bagi mahasiswa untuk berwirausaha.
“Kemudian membuka peluang baru bagi mahasiswa dalam melakukan terobosan di bidang inovasi bisnis guna meningkatkan mahasiswa berprestasi dan jumlah wirausaha muda,” ucapnya.
Disebutkan, kegiatan virtual expo diikuti oleh peserta PMW UM 2021 sebanyak 66 usaha dan peserta produk unggulan PMW UM sebanyak 36 usaha.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 UM, Dr. Muarifin M.Pd dalam kesempatannya menjelaskan bahwa kegiatan virtual expo tersebut sangat penting dalam mengoptimalkan potensi mahasiswa di bidang wirausaha.
“Kegiatan ini juga merupakan salah satu wujud nyata UM dalam rangka memenuhi program MBKM. Salah satunya meciptakan situasi agar mahasiswa tak hanya belajar di kampus tapi juga bagaimana mahasiswa bisa keluar dari zona amannya dan mengembangkan potensinya. Sehingga mahasiswa menjadi sosok yang tangguh dan unggul,” jelasnya.
Melalui kegiatan virtual expo tersebut, dia berharap mahasiswa bisa menjadi aktor aktor perubahan di Indonesia. Selain itu juga bisa menjadi entrepreneur muda yang tangguh dan inovatif.
“Tak hanya menjadi entrepreneur yang mampu bertahan hidup untuk dirinya sendiri tapi bisa mewarnai kehidupan dengan karya yang berguna bagi masyarakat luas,” tuturnya.
Dalam sesi interaktif pada virtual expo tersebut, salah satu mahasiswa yang juga menjadi pengusaha muda, Rofi Anggara dalam kesempatannya juga memberikan tips mudah dalam membagi waktu antara kegiatan akademik dengan kegiatan wirausaha.
“Untuk membagi waktu antara kegiatan akademik dengan usaha, saya biasanya perlu ngelist atau mendaftar hal hal yang perlu saya lakukan,” ucapnya.
Menurutnya, dalam list kegiatan sehari hari itu dibagi menjadi dua. Yakni urgen yang harus diprioritaskan untuk segera dikerjakan dan important yang merupakan prioritas kedua karena bisa ditunda atau dikerjakan di lain waktu.
“Misalnya tugas dari doses yang sudah date line maka itu urgen dan harus segera dikerjakan. Untuk list important, ini kegiatan yang juga harus dikerjakan tapi bisa ditunda. Misalnya tugas tapi date linenya seminggu atau orderan pembeli yang jangka waktunya 1 minggu,” jelasnya.
Selain mendaftar kegiatan sehari harinya, Rofi juga telah menetapkan skala prioritas antara pendidikan dan wirausaha. Dia mengatakan, jika waktunya kuliah maka harus fokus belajar. Sebaliknya, ketika melakukan kegiatan wirausaha juga harus fokus pada usaha.
Mahasiswa lain yang juga sebagai pengusaha muda, Rahmatullah mengatakan bahwa dia merasa diuntungkan dengan adanya pembelajaran daring. Menurutnya, dengan belajar melalui daring, dia juga bisa mengoptimalkan kegiatan usahanya.
“Kebetulan kuliah dan usaha dirumah, saya akhirnya menerapkan disiplin waktu dan tanggungjawab baik tugas kuliah maupun tanggungjawab memenuhi permintaan konsumen,” ucapnya.
“Hal yang ingin saya lakukan, saya ingin mengembangkan potensi saya, meringankan beban keluarga, dan bisa menciptakan lapangan kerja baru,” tutupnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Soejatmiko