MALANG – Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, Universitas Negeri Malang (UM) baru saja melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan bagi guru-guru Bahasa Mandarin Se-Malang Raya dengan judul ‘Pelatihan HSK bagi guru Bahasa Mandarin’ pada Sabtu, 14 Agustus 2021, secara online melalui aplikasi Zoom.
Ketua pelaksana kegiatan pengabdian ini adalah Karina Fefi Laksana Sakti SPd, MTCSOL (Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang) menyampaikan beberapa materi meliputi keterampilan menulis di HSK 3.0, gunakan kosakata yang tepat, grammar point, idiom yang sesuai, dan unsur budaya.
“Pelatihan HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin guru-guru MGMP terutama kemampuan HSK terbaru yaitu HSK 3.0 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2021,” tuturnya.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 15 guru Bahasa Mandarin yang tergabung dalam MGMP Bahasa Mandarin Se-Malang Raya. Pelatihan ini juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi HSK guru-guru Bahasa Mandarin. HSK menjadi penting bagi guru-guru Bahasa Mandarin mengingat HSK merupakan tes kemahiran berbahasa Mandarin yang terstandarisasi oleh Republik Rakyat Tiongkok dan ditujukan bagi penutur asing.
Sekolah yang mengikuti program ini antara lain SMA Negeri 1 Turen, SMA Negeri 1 Pagak, SMAN 1 Malang, SMA Islam Kepanjen, SMKN 2 Malang, SMA Laboratorium UM, SMAN 2 MALANG, SMA Laboratorium UM, SMK Multimedia Tumpang.
“Tahun 2021 ini HSK mengalami upgrade dari 6 level menjadi 9 level yang menuntut penguasaan materi bahasa Mandarin yang lebih. Untuk itu saya berharap Pelatihan HSK ini juga bisa mengupgrade kemampuan para guru Bahasa Mandarin,” Ujar Karina.
Hasil tes HSK juga menjadi salah satu syarat minimal untuk memperoleh pekerjaan di bidang Bahasa Mandarin, salah satunya adalah pengajar Bahasa Mandarin.
Sebagai informasi, HSK adalah Hanyu Shuiping Kaoshi, yakni ujian standardisasi untuk kemahiran berbahasa mandarin bagi penutur asing. Seperti TOEFL di Bahasa Inggris atau JLPT dalam Bahasa Jepang.
Digelarnya acara ini sebagai jawaban atas tuntutan bagi pengajar.
Memang, penguasaan materi HSK menjadi tuntutan bagi pengajar maupun pembelajar bahasa Mandarin, teruta HSK terbaru yaitu HSK 3.0. Sehingga dengan adanya pelatihan HSK 3.0 ini diharapkan guru bahasa Mandarin meniliki wawasan tentang HSK 3.0 bahkan bisa mengikuti tes HSK 3.0 dengan level yang lebih tinggi.
“Guru-guru bahasa Mandarin sangat kooperatif sekali mengikuti pelatihan, semoga pelatihan HSK dapat menambah wawasan guru mengenai HSK 3.0, dan menyalurkan info dan materi tersebut kepada siswa-siswa,” pungkasnya.
Reporter Rizal Adhi Pratama
Editor: Sujatmiko