Tugumalang.id – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang terus berupaya menurunkan prevalensi stunting. Upaya ini dilakukan salah satunya dengan mengelar Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia bagi Remaja di Hotel Trio Indah pada Rabu, 30/8/2023.
Kegiatan yang mengundang 100 remaja putra/i berusia 15-19 tahun ini merupakan hasil kolaborasi DPPKB Kabupaten Malang dengan Program PASTI (Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia).
PASTI adalah program kemitraan antara BKKBN dengan USAID, Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT Bank Central Asia Tbk, dan Bakti Barito yang diimplementasikan oleh Wahana Visi Indonesia sebagai implementor dan Yayasan Cipta sebagai sub-implementor.
Baca Juga: 10 Kecamatan Penghasil Tebu Terbesar di Kabupaten Malang, Kecamatanmu Termasuk?
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan penguatan kapasitas dan perilaku agar remaja memiliki pemahaman, kesadaran, dan perilaku yang positif sehingga memiliki status gizi dan kesehatan yang ideal.
Status gizi dan kesehatan ideal dapat dilihat dari tinggi indeks massa tubuh dan lingkar lengan atas serta kadar HB dalam darah untuk mengetahui kondisi anemia.
Oleh karenanya dibutuhkan peran serta teman-teman remaja untuk berkontribusi sebagai peer educator, peer konselor yang pelakukan peer to peer support kepada teman remaja lainnya sekaligus sebagai agen perubahan untuk remaja dan masyarakat di lingkungannya.
Baca Juga: Kepala Desa di Kabupaten Malang Adopsi Bayi Perempuan yang Dibuang Orangtuanya
Tim Leader Program PASTI, Iffah Udiana dalam sambutannya memaparkan bahwa saat ini, Indonesia sedang menghadapi bonus demografi, sebenarnya bonus demografi ini sudah dimulai sejak 2012, di mana penduduk usia produktif lebih dari 50 % dibandingkan penduduk usia non-produktif.
Bonus demografi yang akan mencapai puncak pada tahun 2030-an menjadi peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045.
“Bila remaja berkualitas barulah bonus demografi bisa kita raih. Karena untuk meraih bonus demografi itu SDM harus berkualitas. Baik secara pengetahuannya maupun kesehatannya (fisik, mental dan psikososialnya),” Ucap Iffah.
Selain itu, Aniswaty Aziz, S.E, M.Si selaku Kepala DPPKB Kabupaten Malang juga menekankan kepada remaja untuk menjadi remaja yang unggul. “Setiap anak itu unggul. Mereka dilahirkan dengan keunikan dan kemampuan masing-masing. Dan tugas kita (orang dewasa) itu harusnya adalah mencari potensi dari setiap anak. Tujuannya ini adalah supaya anak-anak kita memiliki dorongan untuk meningkatkan kualitasnya sebagai remaja,” ucapnya.
Aniswaty juga menekankan bahwa nantinya setelah kegiatan ini selesai, semua peserta yang hadir harus menjadi fasilitator bagi teman sebaya yang ada di lingkungannya.
Mereka harus menularkan ilmu yang didapat sehingga remaja Kabupaten Malang ini tercegah dari anemia, tercegah dari melahirkan anak yang stunting, dan nantinya dapat berkontribusi dalam mengisi bonus demografi dengan hal-hal yang positif.
Setelah sesi pembukaan selesai, peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok satu dengan Fasilitator Aulia (GenRe Jatim), Fasilitator Amel (GenRe Malang) dan Fasilitator Deni (GenRe Malang). Dan kelompok dua dengan Fasilitator Ferdisa (GenRe Jatim) dan Fasilitator Rahayu (GenRe Malang).
Peserta dibekali 5 Topik di antaranya adalah Aku dan Tubuhku, Self Love, Pahami Label Makanan, Anemia pada Remaja, serta Gizi dan Cegah Stunting.
Penulis: Rahayu SJ/Magang
Editor: Herlianto. A