MALANG – Lewat Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo), Pemerintah Kota (Pemkot) Malang raih penghargaan peringkat pertama sebagai Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Transaksi Terbanyak dalam Pemanfaatan Pengadaan Barang/Jasa kepada Pelaku UMK Jawa Timur.
Penghargaan itu, diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa kepada Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji di Dyandra Convention Center Surabaya, Senin (22/11/2021).
Per 31 Agustus 2021, Pemkot Malang sendiri tercatat telah melakukan transaksi belanja di Jatim Bejo sebanyak lebih dari 2 miliar, tepatnya Rp 2.959.536.672,-
“Kota Malang terpilih untuk menerima penghargaan Jatim Bejo ini. Karena telah tergabung dan melakukan transaksi di Jatim Bejo,” ujar Sutiaji usai kegiatan.

Menurutnya, ini sejalan dengan visi Pemkot Malang untuk menguatkan peran UMKM melalui digitalisasi. “Apresiasi positif dari Pemprov Jatim ini, menjadi pompa semangat untuk menguatkan komitmen Pemkot Malang untuk meningkatkan peran UMKM,” imbuhnya.
Tak hanya itu, penghargaan ini juga sekaligus sebagai apresiasi atas komitmen perangkat daerah Kabupaten/Kota yang konsisten menggunakan Jatim Bejo dalam kegiatan belanja barang dan jasa untuk kebutuhan instansi pemerintah yang lebih transparan dan akuntabel.
“Tentu ini sekaligus mendorong transparansi serta akuntabilitas dari Pengadaan Barang atau Jasa itu sendiri,” paparnya.
Kinerja dari jajaran Pemkot Malang, melalui Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa sendiri turut mejadi perhatian orang nomor satu di Kota Malang itu. Untuk itu, ia berharap pencapaian ini dapat menjadi pemantik untuk terus menjadi mempertahankan bahkan meeningkatkan inovasi dan kreatifitas. “Tak lupa apresiasi positif kami sampaikan kepada jajaran Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa, serta seluruh pihak yang terlibat dalam sinergi bersama ini. Ke depan prestasi ini harus ditingkatkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Kofifah memberikan apresiasi kepada seluruh pemerintah daerah yang tengah mendukung transparansi pengadaan barang dan jasa di instansinya serta menguatkan peran UMK melalui aplikasi Jatim Bejo. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan ruang market dengan akses yang lebih besar.
“Lebih dari itu, sebagaimana sering saya sampaikan, backbone Jawa Timur itu ada di UMKM,” tegas Khofifah.
Reporter: Feni Yusnia