Tugumalang.id – Rencana dibukanya kembali TPA Tlekung di Kota Batu, Jawa Timur per 5 Januari 2024 ternyata masih mendapat penolakan oleh warga. Meski sudah terjadi pertemuan membahas sejumlah kesepakatan, namun rupanya masih alot.
Kepala Desa Tlekung Mardi membenarkan adanya penolakan warga tersebut. Bahkan, jumlah warga yang menolak terhitung sebagian besar. Mardi menilai persoalan penanganan sampah selama TPA ditutup belum terselesaikan dengan baik.
Baca Juga: Gunungan Sampah di TPA Tlekung Kota Batu Kebakaran
Mardi menilai jika tumpukan sampah di TPA Tlekung sejak ditutup 3 bulan lalu masih tinggi. Jika 50 persen saja tumpukan sampah itu berhasil dikurangi, maka pihaknya akan menyetujui TPA Tlekung dibuka kembali.
”Semua warga menolak karena sampah yang lama saja masih penuh, malah mau ditambah. Kami minta selesaikan dahulu masalah tumpukan sampah yang lama,” ungkapnya.
Pada dasarnya, ada 3 poin yang diberikan oleh warga kepada Dinas Lingkungan Hidup. Pertama, warga menolak TPA Tlekung dibuka kembali sebelum permasalahan sampah yang tertimbun di TPA diselesaikan sebagaimana perjanjian tertuang pada kesepakatan antara Pemkot dengan warga tertanggal 30 Agustus 2023.
Baca Juga: Kunjungi TPA Tlekung, Menteri LHK Jadikan Sistem Tata Kelola Sampah Kota Batu Jadi Percontohan
Kedua, terkait penyelesaian pengurangan volume sampah di TPA sangat membahayakan warga. Yaitu terjadinya longsor, pencemaran air bawah tanah dan terjadinya kebakaran yang dapat menimbulkan polusi udara. Dan ketiga, penyelesaian sampah terkait tanah warga di sekitar TPA.
“Tiga poin tersebut harus diselesaikan dulu, karena dulu saat penutupan sudah ada perjanjian tertulis di atas materai. Perjanjian itu dijadikan acuan warga untuk menolak pengiriman sampah baru walaupun di sana ada mesin pembakar sampah,” kata Mardi.
Rencana dibukanya kembali TPA Tlekung menyusul dari didatangkannya 3 unit mesin penghancur sampah atau insinerator senilai sekitar Rp 12 miliar per 3 unit. Setiap mesin insinerator dapat membakar sampah sekitar 15 ton perhari.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berharap dengan adanya mesin incinerator tersebut bisa menjadi solusi atas pengelolaan sampah di TPA Tlekung. Duharapkan tak ada penolakan dengan adanya pengoperasian lagi TPA Tlekung.
“Kami berharap tidak ada kepentingan lain yang masuk karena ini demi kepentingan bersama. Saya kira sudah tidak ada lagi hambatan dan beban,” kata Aries.
Aries melanjutkan jika pada 2024 nanti sejumlah tempat akan melakukan operasional sampahnya sendiri. Contohnya seperti di Pasar Induk Among Tani yang juga akan disiapkan mesin insinerator.
Terpenting daripada itu, Aries berharap seluruh elemen masyarakat dapat juga meningkatkan kesadaran bersama mengelola sampah.
“Mengubah mindset tidak bisa hanya empat bulan, tapi waktu kama, Contohnya, begitu program pilah sampah dijalankan, satu bulan pertama semuanya jalan. Tapi di bulan berikutnya, kembali lagi seperti semula,” pungkasnya.
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A