Tugumalang.id – Pergerakan investasi kini menjadi salah satu faktor pendompleng pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kalayak umum kini juga mulai melirik investasi sebagai persiapan jangka panjang.
Pakar Ekonomi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Dr Rer Pol Wildan Syafitri SE ME memaparkan tips cerdas dalam memilih investasi yang tepat dengan resiko rendah.
“Investasi itu harus dipastikan keamanannya. Saya kira saat ini ada banyak daftar penyedia investasi legal yang terdaftar di OJK maupun Bappebti,” ujarnya, pada Kamis (20/1/2022).
Menurutnya, penyedia investasi yang tak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memiliki resiko tinggi terjadinya penyimpangan.
“Tips memulai investasi tentu harus mempelajari terlebih dahulu skema-skema investasi, konsekuensi untung ruginya seperti apa harus diperhatikan. Pertimbangkan juga dengan jenis investasi lain,” bebernya.
Dijelaskan, jenis investasi yang menjanjikan di era pandemi COVID-19 di antaranya pertanian, ketahanan pangan, industri pengolahan, hingga energi. “Kalau kripto juga salah satu yang menarik menurut saya,” katanya.
“Komoditi kita saat ini lagi jadi primadona adalah komoditi tambang hingga pertanian bahkan telekomunikasi dan digital,” imbuhnya.
Dia mengatakan bahwa saat ini yang perlu menjadi perhatian adalah ancaman COVID-19 varian omicron dan perubahan iklim. Sebab, dua hal tersebut berpotensi besar dalam menghabiskan anggaran hingga mereduksi pertumbuhan ekonomi.
“Maka saya kira investasi ini salah satu syarat utama jika ingin perekonomian tumbuh 5-10 tahun ke depan. Memang investasi adalah ujung tombak dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bangsa,” bebernya.
Sementara itu, Dirut PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang mengatakan bahwa semua elemen masyarakat harus optimistis terhadap target pemerintah yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 bisa mencapai 5,8-5,9 persen.
Dia menjelaskan, komoditi yang mengalami lonjakan harga cukup signifikan pada 2021 yakni kopi, kakao, hingga emas.
“Melihat animo pasar saat ini, saya menilai investasi emas masih mendominasi dan tertinggi pertumbuhannya. Selain itu, komoditi kopi dan kakao juga mulai tampak mulai membaik,” jelasnya.
Senada, Pimpinan Best Futures Malang, Andri juga mengatakan bahwa investasi emas merupakan salah satu investasi primadona dalam masa pandemi COVID-19.
“Di 2020 itu per gramnya itu sempat hampir Rp 2 juta. Peluang inilah yang paling bagus di era saat ini,” ucapnya.
Menurutnya, masyarakat harus lebih melek informasi tentang investasi demi mengembangkan perekonomian di era pandemi.
“Pandemi ini merubah pola kerja hingga strategi bisnis. Justru yang bisa beradaptasi dari pantauan kami adalah orang-orang yang selalu berubah dalam pola kerja dan strategi kerja. Terutama kaum milenial,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti