Malang, Tugumalang.id — Guna meningkatkan kreativitas ide mahasiswa dalam mempersiapkan rancangan Bisnis yang selaras dengan perkembangan era 5.0, Himaprodi Manajemen (HMJM) Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang (HMJM) FEB Unisma mengadakan Workshop Entrepreneur “Succes With Business Plan In era 5.0”.
Workshop Entrepreneur “Succes With Business Plan In era 5.0” ini dilaksanakan secara Hibrid. Bertempat di Meeting Room Gedung E FEB (Universitas Islam Malang) lantai 1. Workshop diikuti mahasiswa dari 11 perguruan tinggi di Indonesia.

Di antaranya mahasiswa FEB Unisma , Universitas Medan Area, Universitas Internasional Batam, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Malikussaleh, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Muslim Indonesia Makassar, dan Mahasiswa YKPN Yogyakarta secara luring(Offline).
Pada workshop ini Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE, MSi sebagai Keynote Speaker. Dalam paparannya Diana mengatakan bahwa Workshop Business Plan ini sangat penting di tengah minimnya sumberdaya manusia di Indonesia yang berprofesi sebagai entrepreneur atau pengusaha masih berkisar sekitar 3,4 persen, Jauh dari angka yang ada pada negara maju berkisar 10 hingga 12 %.
“Jumlah entrepreneur di Indonesia masih rendah berkisar 3,4 % jauh dari harapan untuk menjadi negara maju. Pada negara Maju jumlah entrepreneur berkisar 10-14%. Ini menjadi PR yang sangat penting terutama bagi perguruan tinggi seperti Universitas islam Malang yang salah satu visi besarnya menjadi Entrepreneur University,” jelas Diana.
Menurutnya, jika pengusaha jumlahnya kurang dari 10% ini sangat riskan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berbagai terobosan sejak dini telah dilakukan agar memunculkan entrepneur muda.
Di antaranya pembenahan Kurikulum kewirausahaan, Program Rumah Kreatif, Workshop Digital Marketing & Entrepreneurship, dan juga Workshop Business Plan. Dengan Workshop ini diharapkan memberikan peluang yang harus dimanfaatkan mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam dunia bisnis.
”Program juga bergerak dalam ketentuannya masing-masing, seperti halnya menitikberatkan pada orientasi ide, proses, dan hasil usaha. Tak ketinggalan, terdapat pula pembinaan, pendampingan, serta pelatihan usaha kepada mahasiswa,” katanya.

Lebih lanjut Diana Menekankan, bahwa dengan Business Plan yang disusun para entrepreneur muda, dapat memberikan gambaran unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksterhal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha.
Isinya Bering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia.
Sementara itu Andreas Syah Pahlevi, S.Sn., M.Sn, ( Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) mengatakan bahwa “Kuliah dan wirausaha sekarang itu menjadi anjuran, wirausaha itu mindset dan tindakan. Jadi saya pernah dengar pak Reynal Kasali salah satu dosen di Universitas Indonesia menyampaikan bahwa gagalnya calon pengusaha atau pengusaha di awal usahanya itukan sering di alami.”
Namun Hal ini jangan dijadikan alasan untuk mundur dari persaingan.Menurutnya menjadi entrepreneur harus membuat rancangan terkait Bisnis yang akan dilakukan seperti Business Plan. Banyak Model Bisnis yang diterapkan seperti Model Bisnis Canvas
Sedangkan pemateri berikutnya, Restu Milaningtyas SE, MM( Tim PKM UNISMA) mengatakan, bahwa dalam Menyusun proposal bisnis ditingkatakn nasional seringkali dilakukan kompetisi secara Nasional oleh Kemendikbud.
Menurutnya yang membuat gagalnya atau ketidaklolosan kita dalam membuat proposal bisnis plan, adalah kita tidak membaca dengan baik buku panduan yang sudah diberikan.
”Dan tidak menggunakan template yang sesuai dengan apa yang sudah diberikan dan yang terpenting adalah Doa,” ungkapnya.