Tugumalang.id
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugumalang.id
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Ternak Sapi Mati Tak Terdata Akibat PMK, Peternak Terancam Tak Dapat Bantuan

Redaksi by Redaksi
Selasa, 22 Nov 2022
in Peristiwa
Reading Time: 1 min read
A A
Sapi

Ilustrasi sapi. Foto: Aisyah Nawangsari

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

MALANG, Tugumalang – Tak semua peternak yang sapinya mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) bakal mendapat bantuan seperti yang dijanjikan pemerintah beberapa waktu lalu. Para peternak tidak mendapat bantuan, bila sapi mereka tidak terdata dan tidak diketahui penyebab kematiannya secara pasti.

Saat ini, terdapat 249 sapi mati yang dimiliki 118 peternak dari Kabupaten Malang yang tercatat di Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS). Mereka yang terdata ini yang akan mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat.

Padahal, ada ribuan sapi yang mati ketika puncak wabah PMK melanda Kabupaten Malang. Namun karena tidak terdata di iSIKHNAS, mereka terancam tidak mendapatkan bantuan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo mengatakan bahwa banyak hewan ternak, khususnya milik peternak kecil yang belum diverifikasi apakah kematiannya disebabkan oleh PMK atau bukan.

“Beberapa faktor yang menyebabkan tidak terdatanya sapi-sapi yang mati ini adalah kurangnya verifikasi dari tim dokter hewan dan sapi yang mati sudah dikubur sebelum dipastikan penyebab kematiannya,” jelas Eko belum lama ini.

Eko menyebut data di iSIKHNAS adalah data yang bisa dipertanggungjawabkan. “Data real, by name, by address, foto ada, visum ada. Jadi bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Ia mengakui ada ribuan sapi mati yang tidak terdata. Namun karena tidak ada verifikasi, ia khawatir data tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Di luar iSIKHNAS ada dua ribu lebih. Kebanyakan dari Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon,” kata Eko.

Tak ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengupayakan bantuan pada peternak ini. Selain karena verifikasi tak bisa lagi dilakukan karena sapi sudah dikubur, batas pengajuan bantuan pun sudah lewat, yakni pada Agustus 2022 lalu.

Reporter: Aisyah Nawangsari
editor: jatmiko

Tags: isikhnaspenyakit mulut dan kukupmkSapi matiSistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional
Previous Post

UEFA Dorong Arema FC Bangun Kembali Citra Klub

Next Post

Hasil Piala Dunia Amerika Vs Wales, Skor 1-1 Sama Kuat

Next Post
Amerika vs Wales

Hasil Piala Dunia Amerika Vs Wales, Skor 1-1 Sama Kuat

BERITA POPULER

  • guru di kota batu temukan jodohnya

    Guru di Kota Batu Temukan Jodohnya di Usia 58 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 28 Calon Jemaah Haji Asal Kota Batu Gagal Berangkat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berlari Bisa Berbahaya Bagi Diri, Begini 8 Tips Berlari yang Benar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Kedungkandang, Kota Malang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Habib Mahdi: GP Ansor Paling Berdosa Jika NU “Diserang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Tugumalang.id

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group

Navigate Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group