Kota Batu, Tugumalang.id – Tanah lahan pertanian di Dusun Sabrang Bendo, Desa Giripurno, Kecamatan Bunmiaji, Kota Batu ambles. Bahkan lubang yang ambles membentuk bundaran ini dimensinya cukup besar.
Amblesnya tanah ini sudah diketahui warga sejak dua pekan lalu. Diameter tanah yang ambles kurang lebih 7 meter dengan kedalaman 12 meter di tengah lahan pertanian sayur mayur milik warga.
Usut punya usut, amblesnya tanah diduga akibat penambangan ilegal batu di bawah tanah pertanian yang dikelola warga setempat. ”Ini mulai mengkhawatirkan. Saya lihat karena tanah di samping juga mulai ikut retak-retak,” kata Nurcholis, salah satu warga.
Sementara, warga lain Didik Purwanto ikut menambahkan jika di bawah lahan pertanian ini terdapat sebuah lubang galian besar yang merupakan aktivitas pertambangan batu.
”Sebenarnya, dulu sudah pernah dimediasi pemerintah desa agar aktivitas pertambangan ini ditutup. Tapi beberapa bulan kemudian masih beroperasi lagi,” tambahnya.
Baca Juga: Bekas Galian Pasir Kelurahan Sisir Berpotensi Ambrol, BPBD Kota Batu Akan Kaji Kekuatan Tanah
Warga meminta agar aktivitas pertambangan batu ini ditutup karena berpotensi membahayakan baik bagi keselamatan petani maupun kerusakan lingkungan.
Sementara, Kepala Desa Giripurno, Suntoro membenarkan kejadian tersebut. Ia menuturkan jika memang ada aktivitas pertambangan batu yang sudah ada sejak bertahun-tahun. Namun soal legalitas aktivitas itu belum diketahui.
”Besok saya akan segera panggil yang bersangkutan,” ungkapnya.
Baca Juga: Ancaman Deforestasi Kian Nyata di Malang
Dalam prosesnya, jika nanti aktivitas itu memiliki izin, tetap harus ditindaklanjuti mengingat telah menyebabkan peristiwa tanah ambles. ”Kalau tidak ada izin, ya harus ditutup,” tegasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Redaktur: jatmiko