MALANG – Makanan berbahan dasar tahu umumnya sangat populer. Banyak menu pilihan berbahan tahu. Apalagi tahu memiliki harga yang terjangkau, kaya akan protein, mengenyangkan, dan rasanya pun nikmat.
Salah satu kuliner berbahan dasar tahu yang banyak disukai masyarakat Malang adalah tahu lontong. Sesuai namanya, menu ini terdiri dari tahu goreng dan potongan lontong yang diberi bumbu. Kemudian menu pilihan bisa ditambahkan tauge.
Jika berbicara tentang tahu lontong, pasti banyak orang Malang yang memilih Tahu Lontong Lonceng, sebagai tempat makan favorit mereka. Tahu lontong legendaris ini sudah berdiri sejak 1935 dan hingga kini masih kerap diserbu pembeli.
Tahu Lontong Lonceng berlokasi di Jalan Laksmana Martadinata, Kota Malang. Dulunya Tahu Lontong Lonceng merupakan warung tenda yang berlokasi di seberang jalan dari lokasi yang sekarang.
“Dulu tempatnya di seberang sana. Dulu hanya PKL (pedagang kaki lima),” ungkap Abdul Rochim, generasi kedua yang saat ini mengelola Tahu Lontong Lonceng,
Kepada Tugu Malang ID, Abdul Rochim (73) menceritakan bahwa dulunya tahu lontong ini dijual oleh ayahnya yang bernama Kusen di dekat monumen lonceng peninggalan Belanda.
“Karena tempatnya di dekat lonceng, makanya orang-orang bilangnya Tahu Lontong Lonceng,” ujarnya.
Lonceng peninggalan Belanda tersebut dibongkar karena ada pelebaran jalan. Namun hingga kini, daerah di sekitar Tahu Lontong Lonceng tetap dikenal sebagai daerah Lonceng.
Ada alasan Tahu Lontong Lonceng tetap bertahan selama 87 tahun, yaitu konsistensi mereka dalam menyiapkan hidangan yang lezat, cepat, dan murah.
Begitu ada pesanan dari pelanggan, Abdul Rochim dengan cekatan meracik bumbu tahu lontong di atas piring. Ia juga menyalakan kompor yang akan digunakan untuk menggoreng tahu.
Tahu selalu digoreng sesaat setelah dipesan sehingga masih panas dan renyah saat dihidangkan. Setelah matang, tahu dipotong-potong agar mudah disantap. Bagi pelanggan yang memesan tahu telur, Abdul Rochim menambahkan sepotong telur goreng yang dipotong-potong. Sebagai pelengkap, di atas setiap piring ditaburi potongan seledri dan kerupuk bawang.
Tahu Lontong Lonceng memiliki komposisi bumbu yang pas. Petisnya tidak terlalu kuat. Sehingga orang yang kurang doyan makan petis masih bisa menyantapnya. Kacangnya pun digiling halus sehingga tidak ada tekstur kasar yang mengganggu. Tak kalah penting, aroma bawang putihnya tidak terlalu menyengat sehingga tidak membuat mulut bau.
Sepiring tahu lontong bisa dinikmati dengan harga Rp 10 ribu saja, sementara tahu telur dengan nasi atau lontong bisa dibanderol dengan harga Rp 12 ribu. Harganya yang sangat murah membuat tempat ini selalu laris manis.
Tahu Lontong Lonceng buka setiap hari mulai pukul 11.00-21.00. Mereka juga menyediakan aneka kerupuk yang cocok untuk dijadikan pelengkap hidangan serta aneka minuman dingin dan hangat.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor:jatmiko