MALANG, Tugumalang.id – Kelompok pengabdian yang terdiri dari beberapa dosen STIE Malangkucecwara (ABM) memberikan edukasi kepada pelaku UMKM Kampoeng Kajoetangan Heritage, Kota Malang, Rabu (19/7/2023).
Berlangsung gayeng, edukasi ini dikemas dalam forum Pengembangan Bisnis Unggulan Sosialisasi Peluang Permodalan UMKM Kampoeng Kajoetangan Heritage.
Ketua Kelompok Pengabdian STIE Malangkucecwara, Dr Setiyawan MSi, menyampaikan pengabdian masyarakat ini merupakan kontribusi kampus dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.
Baca Juga: Komitmen STIE Malangkucecwara Menyongsong Dies Natalies ke-52
Ini sekaligus memberikan pemahaman terhadap profesionalitas produk unggulan sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk lebih lama tinggal berwisata.
“Kebetulan kelompok kami ada di Kajoetangan Heritage, kita tahu bahwa setelah pandemi wisatawan meningkat maka perlu menyiapkan diri kembali, sehingga produk yang ada di Kayutangan dapat mendampingi wisatawan Kajoetangan,” ujarnya.
Setiyawan melanjutkan, Kampoeng Kajoetangan Heritage memiliki banyak keunggulan yang mampu dijadikan sebagai identitas wisata. Seperti, barang antik, kafe menarik dan kue ontbijtkoek.
“Kami berharap, Kajoetangan Heritage semakin diminati menjadi tempat wisata dan oleh-olehnya. Tidak hanya sekedar koridor kayutangan,” jelasnya.
Baca Juga: Dampingi UMKM Blimbing Mbois, STIE Malangkucecwara Beri Pelatihan Puff Pastry
Salah satu anggota kelompok, Imama Zuchroh BSc MCom menambahkan, pendampingan kepada pelaku UMKM di Kampoeng Kajoetanga Heritage ini sudah berlangsung hampir lima tahun. Selama itu, berbagai materi, pelatihan dan sosialisasi diberikan secara bertahap sesuai kebutuhan pelaku usaha.
“Ini lanjutan dari materi sebelumnya. Biasanya salah satu masalah besar pengusaha adalah modal. Di sini sharing bagaimana mencari peluang mendapatkan modal secara syariah. Paling tidak punya screaning atau filter untuk memutuskan supaya aman. Paling ngga supaya lebih berhati-hati,” tukasnya.
Nikmatur Rohmah, koordinator UMKM Kampoeng Kajoetangan Heritahe mengaku senang dengan pendampingan dari akademisi STIE Malangkucecwara.
“Tentu senang, karena kita butuh pendampingan seperti ini, kalau pemerintah biasanya hanya pelatihan tapi kalau akademisi langsung menyentuh ke pelaku usahanya sehingga memberikan pandangan yang berbeda,” tambahnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A