Tugumalang.id – STIE ABM Basket Ball merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sekaligus wadah penyaluran bakat bagi para mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara (ABM) di bidang bola basket.
Ketua Umum UKM STIE ABM Basket Ball, Felix Prado Justisio, menyebutkan bahwa UKM ini bukan hanya menjadi tempat mencari pengalaman dan pertemanan terutama di bidang olahraga. Selain belajar teknik dalam bermain basket, juga terdapat pelajaran tentang berorganisasi hingga membentuk, mencetak pribadi yang hebat, dan berkarakter.
Dia menjelaskan, secara garis besar terdapat dua program yang digalakkan yakni organisasi dan olahraga. Dua-duanya ketika di kombinasikan, tentu akan menjadikan sebuah prestasi yang luar biasa.
“UKM Basket itu tidak hanya tentang olahraga, tapi juga belajar berorganisasi. Utamanya leadership, di UKM basket menerapkan sportifitas jadi kita emang bener-bener menjunjung tinggi hal itu. Ditambah juga kerja sama, ini merupakan sesuatu yang sulit ketika disatukan dan sangat dibutuhkan dalam basket,” katanya.
Dijelaskan Prado, bahwa pada awalnya UKM STIE ABM Basket Ball tidak berdiri sendiri. Dulunya tergabung dalam UKM Keolahragaan. Lantaran pada suatu saat, tim basket masuk ke dalam 10 besar kejuaraan se-Jawa Bali, maka per 10 Oktober 1995, bidang olahraga ini resmi memisahkan diri dan menjadi STIEMARA Basket Ball.
Hingga saat ini, UKM STIE ABM Basket Ball memiliki berbagai program kerja yang rutin digelar dan aktif mengikuti kompetisi. Mulai dari pameran UKM, diklat UKM, 3×3 Maba, 3×3 Internal, dies natalies, ajang Kampus League, wisata, hingga bakti sosial. Namun, beberapa kegiatan tersebut harus terkendala karena pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan secara daring.
“Kampus League itu ajang di mana kami berkesempatan melawan tim basket yang kuat dari universitas lain. Ini kesempatan untuk melatih mental kita. Kalau diklat itu juga suatu event di mana kita harus mengerti apa sih UKM Basket? Apa saja kegiatan UKM Basket? Karena di sana nggak hanya latihan fisik atau basket saja tapi juga teori, bagaimana awal terbentuknya UKM Basket, apa saja prestasi yang telah diperoleh, dan sebagainya,” bebernya.
Sedangkan bakti sosial, kata dia, juga kerap dilakukan untuk membantu saudara yang kurang membutuhkan, utamanya yang belakangan terdampak pandemi COVID-19.
“Beberapa waktu lalu, kami mengadakan kegiatan Bakti Sosial Peduli Bencana Alam, berbagi rezeki untuk orang-orang yang terkena musibah di NTT,” ujarnya.
Dia juga bercerita, bahwa hobinya bermain basket sudah ada sejak duduk di bangku SMP. Dia lantas terus mengasah kemampuannya hingga tertarik bergabung di STIE ABM Basket Ball. Siapa sangka, hal tersebut mengantarkannya hingga menjadi Ketua Umum UKM.
Dia berharap, UKM ini dapat terus memotivasi mahasiswa lain, khususnya adik tingkat yang baru menyandang status sebagai mahasiswa baru untuk giat berorganisasi sekaligus menekuni minat dan bakat agar terus terasah menjadi prestasi.
“Apalagi yang baru belajar basket, karena main basket itu gampang-gampang susah. Latihan secara konsisten itu juga tidak mudah. Jadi perlu ketekunan dan keinginan untuk terus berlatih,” jelas mahasiswa jurusan Akutansi, 2019 itu.
Sementara itu, Ketua I UKM STIE ABM Basket Ball, Arnas Samudra, menambahkan bahwa selama ikut UKM ini, dirinya mendapat banyak pengalaman baru. “Sejak bergabung, saya merasakan sekali solidaritasnya, terus programnya menarik, banyak tantangan baru, keluarga yang seru juga jadi banyak belajar,” ungkapnya.
Wakil Rektor III STIE Malang Kucecwara, Kadarusman, menyatakan bahwa adanya UKM ini menjadi bagian dari komitmen kampus dalam menerapkan prinsip “Get More Just Study”, di mana mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman dan kian inovatif.
Dengan menerapkan nilai-nilai ATTITUDE sebagai landasannya, yakni Appreciative, Thoughtfulness, Time management, Integrity, Team work, Usefulness, Dedicative, dan Endless Learning, sehingga memiliki tata nilai yang unggul.
“UKM ini sebagai wadah teman-teman untuk terus berkembang dan mengasah soft skill mereka. Baik di bidang komunikasi, leadership, dan jaringan. Sehingga ke depan setelah selesai kuliah memiliki kapasitas untuk terus berkembang dan menjawab tantangan,” tutupnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti