BATU – Ada kabar gembira bagi semua penyedia jasa transportasi di Kota Batu, Jawa Timur. Pasalnya, Dinas Perhubungan Kota Batu kini sedang menggodok skema bantuan akibat imbas kenaikan harga BBM.
Hal ini diungkapkan Kabid Angkutan Jalan Dishub Kota Batu, Chilman Suaidi. Menurutnya, saat ini pihaknya memiliki dua opsi skema bantuan. Pertama, subsidi tarif atau kedua lewat subsidi BBM. Subsidi akan diberikan kepada semua pelaku jasa transportasi.
Dari data yang dimiliki Dishub Kota Batu, total ada sekitar 1.060 penyelenggara jasa transportasi, terdiri dari sopir angkot, sopir kendaraan barang, ojek online maupun ojek konvensional.
Masing-masing sopir, kata Chilman, akan diberikan skema subsidi yang cukup melegakan. Misal jika mendapat subsidi tarif, maka dari harga tarif yang dikenakan sebesar Rp5 ribu, penumpang hanya membayar Rp2 ribu. ”Sisanya, Pemkot yang akan nanggung,” kata dia.
”Tapi kalau dengan pola seperti ini bisa memakan waktu lama. Harus ada kajian dulu untuk menentukan besaran tarifnya,” tambahnya.
Opsi kedua dengan subsidi BBM menurut Chilman lebih tepat. Nantinya, Dishub akan menghitung besaran belanja bahan bakar yang dialokasikan penyelenggara jasa transportasi tiap ritnya dan mereka mendapat kupon gratis.
Pada prinsipnya, skema bantuan ini merupakan wujud kehadiran negara di tengah masyarakat yang terimbas kebijakan kenaikan harga BBM. Terlebih ada banyak masyarakat yang belum terjangkau bantuan dari pusat.
”Meski begitu, tidak semua bisa dapat. Kalau sudah dapat BLT dari pusat, ya artinya dia gak bisa dapat dobel lagi dari subsidi ini. Nanti kami akan sinkronkan data ke Dinsos,” tuturnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A