Tugumalang.id – SMKN 2 Malang menggelar simulasi mitigasi bencana alam gempa bumi bersama BPBD Kota Malang pada Kamis (20/2/2025). Simulasi ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada seluruh siswa agar siap tanggap dalam keadaan darurat.
Saat suara alarm penanda terjadinya gempa bumi menggema, seluruh siswa yang sedang belajar di kelas langsung berlindung di bawah meja.
Saat keadaan semakin darurat dan alarm kedua berbunyi, seluruh siswa segera keluar kelas sembari melindungi kepala dengan tas menuju area evakuasi atau tempat terbuka.
Baca Juga: Tefa Skema Pengimbasan SMKN 2 Malang, Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Industri
Siswa juga dilibatkan dalam simulasi evakuasi dan tindakan terhadap korban luka akibat gempa bumi. Tak lama, petugas tiba dengan armada ambulans dan membawa korban untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

“Di simulasi ini, ada korban juga. Mulai korban histeris, patah tulang kaki dan tangan hingga korban keruntuhan bangunan,” kata Nur Aida, Ketua Panitia Simulasi.
Sebelum simulasi, para siswa juga telah diberikan wawasan dan edukasi terkait langkah langkah yang perlu dilakukan dalam memitigasi bencana gempa bumi oleh BPBD Kota Malang di hari sebelumnya.
“Materi simulasi ini juga memang ada di pelajaran geografi kami, di sub materi bumi dan antariksa yakni bencana dan mitigasi bencana,” paparnya.
Baca Juga: Tefa Skema Pengimbasan SMKN 2 Malang, Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Industri
“Simulasi mitigasi ini kan untuk mengurangi risiko saat terjadi bencana alam. Teori sudah ada, lalu sekarang praktik simulasi dengan BPBD langsung untuk meningkatkan kemampuan untuk tanggap darurat saat gempa bumi,” sambungnya.
Wakil Kepala SMKN 2 Malang Bidang Kurikulum, Zulqoidah menyampaikan bahwa BPBD Kota Malang banyak memberikan wawasan langsung terkait praktik dalam mitigasi bencana alam kepada seluruh warga sekolah.

“Simulasi ini tidak hanya tentang pembelajaran IPAS, namun melibatakan siswa ekskul Pramuka, ekskul PMR (Palang Merah Remaja), KKR (Kader Kesehatan Remaja), dan beberapa siswa OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Jadi pembelajaran ini benar-benar kolaboratif dan terintegrasi,” jelasnya.
Simulasi ini menurutnya baru pertama kali dilakukan di SMKN 2 Malang. Pihaknya tak menyangka seluruh siswa sangat antusias mengikuti simulasi dengan lancar dan penuh kesan.
“Bukan tidak mungkin, ini akan menjadi agenda rutin. Tapi tentu akan diskusikan lebih lanjut,” kata dia.
Menurutnya, simulasi mitigasi bencana alam ini penting disampaikan kepada siswa. Terlebih, sekolah merupakan garda terdepan dalam memberikan wawasan dan edukasi kepada generasi muda.

“Pembelajaran tentu tak hanya soal teori mata pelajaran di kelas. Tapi simulasi bencana alam ini juga sebagai edukasi dan pendidikan yang penting sekali untuk siswa ketika menghadapi bencana alam,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Kota Malang, Khabibah menyampaikan bahwa mitigasi bencana memang cukup penting dilakukan dalam mengurangi risiko bencana alam.
Terlebih, pemerintah juga memang mendorong sekolah untuk membentuk sistem pendidikan yang aman bencana. Di mana, siswa dibekali wawasan mitigasi bencana alam.
“Jadi kalau ada bencana misal gempa bumi, siswa tidak panik. Mereka bisa berlindung di bawah meja atau menjauhi konstruksi atau hal-hal yang membahayakan. Lalu melindungi kepala dan segera menuju ke tempat aman yang lapang atau area evakuasi,” paparnya.
Pihaknya mengapresiasi SMKN 2 Malang yang ternyata juga membekali siswanya untuk bisa memitigasi bencana alam. Sebab, bencana alam tak bisa diprediksi kapan terjadi.
“Tiga hari di SMKN 2 Malang ini mulai persiapan hingga pelaksanaan simulasi dilakukan sesuai protap dan bagus sekali. Semoga ke depan terus dilakukan,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A