Tugumalang.id – Pasangan calon nomor urut 1 di Pilwali Kota Batu 2024, Nurochman – Heli Suyanto menelurkan gagasan program unggulan yakni mencetak 1.000 sarjana tiap tahunnya nanti jika dirinya terpilih.
Ini merupakan bentuk perhatian kedua putra daerah ini terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pendidikan menjadi kunci dalam memajukan pembangunan daerah.
Nurochman menjelaskan sejumlah langkah telah disusun, yakni pertama meningkatkan insentif bagi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, pendidikan keagamaan dan hibah organisasi masyarakat.
Baca Juga: Kiai dan Ulama Besar di Kota Batu Bulatkan Dukungan untuk Nurochman-Heli di Pilkada 2024
Tak hanya itu, ia juga menginginkan agar setidaknya ada 1.000 sarjana setiap tahunnya di Kota Batu. Dengan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, ia percaya pembangunan daerah juga akan meningkat signifikan.
”Saya rasa, pendidikan adalah hal yang mutlak harus ditingkatkan. Selama ini, saya melihat sejumlah warga Kota Batu masih terkendala biaya untuk menguliahkan anaknya,” ungkap Cak Nur.
Dengan memiliki predikat sebagai sarjana, kata Cak Nur, setidaknya akan memberi peluang kerja yang lebih tinggi bagi masyarakat. Pengalaman di dunia kerja didukung dengan kualitas SDM tentunya akan membawa manfaat bagi daerah.
Baca Juga: Nurochman-Heli Komitmen Majukan Pariwisata Berbasis Konservasi di Kota Batu
“Jika masyarakat punya taraf pendidikan tinggi, maka tingkat perekonomian masyarakat juga akan mengikuti,” imbuhnya.
Cak Nur menjelaskan jika program 1.000 sarjana ini idak hanya diberlakukan untuk fresh graduate saja. Namun masyarakat yang sudah lulus sekolah beberapa tahun lalu kemudian terkendala biaya, juga diharapkan dapat memanfaatkan program ini.
“Lulusan lama tidak masalah, tidak ada batasan harus fresh graduate,” kata Cak Nur.
Secara postur APBD, Cak Nur juga melihat realisasi program ini tidak begitu sulit. Setidaknya, sejumlah skema anggaran masih bisa didapatkan dari pengajuan APBN, APBD Provinsi Jatim, CSR hingga sistem pola bapak asuh.
“Untuk pola bapak asuh ini misalnya, Selecta itu meng-handle 10 mahasiswa, Jatim Park 10 mahasiswa, Polres 10 mahasiswa, perusahaan-perusahaan lain juga begitu,” usulnya.
Selain itu, hal itu juga bisa diwujudkan dengan pola pendanaan gotong royong. Misalnya, APBD Kota Batu mengkover 200 mahasiswa, APBD Provinsi Jatim 200 mahasiswa, dari APBN juga begitu, termsuk dana CSR.
”Saya yakin dengan begitu, masyarakat Kota Batu akan tercerahkan secara alami. Multiplier effectnya juga ada,” ungkapnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A