Malang, Tugumalang.id — Kendaraan listrik khususnya sepeda motor listrik sempat mendapatkan perhatian dari masyarakat Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari databoks,jumlah motor listrik naik 13 kali lipat dalam rentang tahun 2021-2022.
Hal ini juga merupakan dampak menjamurnya perusahaan sepeda motor listrik, dengan mengunggulkan penggunaan energi yang ramah lingkungan, dibanding kendaraan motor konvensional dengan bahan bakar fosil.
Meningkatnya penggunaan motor listrik tidak lain karena mulai dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019. Tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan, serta berlakunya Permen Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020, tentang konversi sepeda motor dengan penggerak motor bakar menjadi sepeda listrik berbasis baterai.
Baca Juga: Bupati Malang Serahkan Bantuan Sepeda motor Listrik Roda 3 pada Penjual Kue Keliling Penyandang Disabilitas
Jika dilihat dari penggunaan energinya, penggunaan sepeda motor listrik memang mengeluarkan 0% polusi. Dengan klaim ini, urgensi untuk beralih ke kendaraan listrik untuk mengurangi masalah polusi udara.
Ditambah lagi, permasalahan polusi udara dapat menimbulkan berbagai masalah lain seperti kesehatan, lingkungan, bahkan ekonomi. Menurut laporan dari World Air Quality Report 2023 yang dikutip dari Greenpeace, Indonesia merupakan negara yang memiliki kualitas udara terburuk di Asia Tenggara pada tahun 2023.
Hal ini merupakan salah satu alasan pemerintah mendukung produksi kendaraan listrik. Bahkan menargetkan rencana penjualan motor listrik mencapai 13,5 juta per tahun 2030 dilansir dari unitedmotor.
Dibalik penggunaan sepeda motor listrik sebagai solusi yang dihadirkan untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Indonesia, masih ada beberapa masalah yang membuat masyarakat enggan beralih menggunakan sepeda motor listrik. Berikut beberapa pertimbangan yang menahan masyarakat untuk berganti kendaraan berbasis listrik:
Kapasitas baterai dan waktu pengisian daya
Seperti yang diketahui, sepeda motor listrik masih menggunakan baterai sebagai sumber energinya. Dikutip dari unitedmotor, waktu pengisian baterai sepeda motor listrik bervariasi mulai dari 4-6 jam bahkan lebih.
Lantaran waktu pengisian daya yang cukup lama dan jarak tempuh yang terbatas, masyarakat menilai bahwa sepeda motor listrik tidak efisien untuk jarak tempuh yang jauh. Dengan pertimbangan ini, masyarakat tetap berpendapat bahwa penggunaan motor konvensional dengan bahan bakar fosil lebih efisien karena dapat diisi ulang kapan saja.
Infrastruktur pengisian daya
Mengingat bahwa sepeda motor listrik harus diisi daya baterainya untuk bisa bergerak, sangat memungkinkan bahwa sepeda motor listrik memerlukan pengisian daya ketika digunakan untuk jarak tempuh yang jauh. Langkah pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini yaitu membangun infrastruktur berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Namun, infrastruktur dinilai belum merata karena hingga akhir tahun 2023, total SPKLU yang beroperasi di Indonesia hanya berjumlah 1.081 unit dan pastinya lokasinya belum merata. Karena belum adanya infrastruktur yang memadai, masyarakat masih berpikir 2 kali menggunakan sepeda motor listrik.
Baca Juga: Titik Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik di Malang
Kenyamanan berkendara dan performa
Selain mengurangi polusi udara, sepeda motor listrik juga mengurangi polusi suara karena menghasilkan suara yang hampir tidak bisa didengar ketika bergerak. Tetapi, hal ini juga yang mengurungkan niat masyarakat untuk menggunakan sepeda motor listrik. Kerap kali keberadaan motor listrik mengagetkan pengguna jalan lain karena tidak bersuara.
Selain itu, motor listrik dirasa kurang cocok untuk medan jalan yang menanjak daripada motor berbahan bakar fosil. Hal ini menambah alasan masyarakat enggan beralih menggunakan sepeda motor listrik.
Meskipun motor listrik menawarkan solusi untuk masalah polusi di Indonesia, penggunaan motor listrik masih memiliki berbagai pertimbangan untuk diperhitungkan. Pada akhirnya, motor listrik belum bisa meyakinkan dan membuat masyarakat beralih.
Sementara ini, penggunaan motor listrik akan efektif jika hanya digunakan dengan jarak tempuh yang pendek dan harus tetap hati-hati dalam penggunaannya. Motor listrik mungkin akan menjadi solusi yang tepat jika permasalahan-permasalahan tersebut dikoreksi atau dipertimbangkan kembali. Dengan perkembangan teknologi dan peningkatan infrastruktur, diharapkan motor listrik dapat menjadi pilihan utama masyarakat di masa depan sebagai kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Hailatun Nada Salsabila (magang)
redaktur: jatmiko