Tugumalang.id – Ratusan masa melakukan aksi di peringatan Hari Buruh di depan Balai Kota Malang pada Rabu (1/5/2024). Sejumlah orator menyuarakan aspirasinya dihadapan masa aksi. Uniknya, seni bantengan turut mewarnai aksi tersebut.
Diketahui, aksi tersebut diikuti oleh anggota Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) Malang Raya, mahasiswa hingga seniman bantengan. Penampilan seni bantengan menjadi perhatian dalam aksi tersebut.
Baca Juga: Berkas Sempat Tak Lengkap, Partai Gelora dan Partai Buruh Daftarkan Bacaleg ke KPU Kabupaten Malang
Koordinator Divisi Advokasi dan Komite Pusat SPBI Malang Raya, Misdi mengatakan bahwa pihaknya sengaja mengandeng seniman bantengan dalam aksi tersebut. Sebab menurutnya, bantengan merupakan kesenian khas Malang yang memiliki nilai kebersamaan.

“Bantengan ini adalah akar rumput khas Malang. Ada nilai nilai gotong royong dan kebersamaan dalam seni ini. Makanya kami gandeng seniman bantengan di aksi kali ini,” ujarnya.
Baca Juga: Kenapa Hari Buruh Harus Demo? Begini Sejarahnya
Adapun dalam aksi ini, Misdi menyebutkan bahwa pihaknya menuntut UU Cipakerja beserta turunannya dihapuskan. Sebab menurutnya, regulasi di dalam UU tersebut justru melemahkan perjuangan para buruh di Indonesia.
“Di Hari Buruh ini kami tetap menuntut pencabutan UU Ciptakerja. Undang undang ini produk terburuk di Indonesia,” tuturnya.
“Karena aturan itu justru membebani buruh. Ada banyak hal yang merugikan dan memperburuk kondisi buruh. Misalnya soal pesangon, dulu 9 kali 2 ditambah masa kerja, sekarang 1,75 saja,” lanjutnya.
Hasil UU Ciptakerja menurutnya telah menghasilkan buruh outsourcing yang merajalela. Artinya, kata Misdi, kesejahteraan menjadi terancam.
“Kodisi buruh di Malang saat ini realitanya sangat buruk karena outsourcing berkembang pesat. Disnaker menjadi palang pintu pengusaha yang memanfaatkan outsorcing,” kata dia.
“Kami turun hari ini bukan untuk perayaan, namun melanjutkan perjuangan saudara saudara kita telah memperjuangkan hak hak buruh sejak 100 tahun lalu,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A