Tugumalang.id – Target medali emas tentu sangat diimpikan bagi peserta kejuaraan olahraga. Namun tidak bagi Faustina Fani (21), atlet cabor atletik asal Kota Malang dalam Kejurnas Atletik Jateng Open 2022. Dia hanya memiliki target untuk memecahkan rekor catatan waktu terbaik saja.
Baginya, medali hanyalah bonus jika seorang atlet tidak menjadikan medali sebagai target utama. Untuk itu, dia mengaku bersyukur bisa meraih satu medali emas estafet 4×400 meter dan satu perak individu 400 meter di Kejurnas Atletik Jateng Open 2022, di Stadion Trilomba Juang Mugas Semarang yang berakhir pada Kamis (3/3/2022).
“Tentu senang dapat medali emas dan perak karena ini diluar ekspektasi. Target saya tidak jadi juara. Target saya cuma pecahkan catatan waktu terbaik. Jadi juara adalah bonus,” kata Fani.
Dalam kejuaraan bergengsi ini, Fani mengaku sempat jatuh sakit menjelang pertandingan. Dia sempat demam tinggi dua pekan sebelum bertanding. Hal itu tentu membuatnya tak bisa mengoptimalkan waktu latihan.
Usai kembali pulih, Fani lantas segera berlatih keras agar bisa mengimbangi kawan-kawan seperjuangannya. Pasalnya, dia juga masuk dalam daftar tim beregu estafet 4×400 meter perwakilan Kota Malang dalam kejuaraan ini.
“Setelah sembuh, saya latihan serius. Prosesnya cukup keras karena saya abis sakit demam dan flu, jadi persiapannya agak ngebut banget untuk mengembalikan kondisi,” bebernya.
Beruntung, ketika pertandingan berlangsung, Fani tak mengalami kendala yang berarti. Hingga akhirnya Fani bersama Jingga Eka, Dihanis Arsita, dan Maudy Awanda bisa meraih medali emas estafet 4×400 meter Kejurnas Atletik Jateng Open 2022. Bahkan, Fani juga berhasil meraih medali perak individu 400 meter dalam Kejurnas Jateng Open 2022 ini.
Tentu, dua medali ini menjadi hadiah kebanggaan untuk Kota Malang dan menjadi modal menyongsong kejuaraan Proprov 2022.
Fani yang telah menjadi pelari sejak duduk di bangku sekolah dasar kelas 5 ini, tercatat merupakan aset terbaik milik Kota Malang. Dalam tiga tahun terakhir, dia tercatat pernah meraih satu medali emas estafet 4×400 meter dan satu medali emas individu 400 meter dalam Kejurda 2021 di Surabaya.
Di Porprov 2019, Fani juga menyabet tiga medali sekaligus yakni satu medali emas estafet 4×400 meter, satu medali emas individu 400 meter, dan satu medali perak individu 800 meter. Selanjutnya, satu medali perunggu individu 400 meter Popnas 2019 juga dipersembahkan untuk Kota Malang.
“Konsisten dalam latihan adalah salah satu kuncinya karena mempertahankan gelar itu lebih sulit daripada mendapatkannya,” ujar mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) itu.
Tentu, prestasi mentereng yang diraih Fani tak semudah membalikkan telapak tangan. Dia harus berjibaku mengelola waktu dengan akurat antara latihan dan kuliah. Sebagai seorang atlet, Fani tetap mengedepankan keberlangsungan pendidikannya.
Namun beberapa waktu terakhir, Fani sedikit diuntungkan dengan adanya kebijakan perkuliahan hybrid (gabungan online dan offline). Dengan demikian, Fani bisa mengambil kuliah online ketika dia harus mempersiapkan diri dalam suatu kejuaraan.
“Kesulitannya itu memang kalau waktu latihan bentrok dengan waktu kuliah. Tapi kalau kuliahnya bisa ditinggal, biasanya saya tinggal. Berhubung saat ini lagi hybrid, jadi bisa online atau offline. Saya ambil yang kelas online, untuk latihan,” kata mahasiswa jurusan Psikologi UM itu.
Selain itu, Fani saat ini lebih bisa mengontrol dan mengatur intensitas latihannya dengan baik. Pasalnya, cidera hamstringnya di masa masih duduk di bangku SMP menjadi pelajaran berharga baginya.
Saat itu, dia mengaku cidera hamstring lantaran tak bisa menjaga intensitas latihannya. Dia cidera karena terlalu keras dalam berlatih. Hal itu justru membuatnya tumbang sebelum bertanding. Dia harus recovery beberapa bulan untuk bisa kembali pulih.
“Ketika cidera itu dampaknya ke psikis, jadi lebih ke mental. Takut gak maksimal hingga takut nanti gak bisa normal lagi,” katanya.
Untuk itu, saat ini Fani lebih mengedepankan dan memperhatikan batas kemampuan fisiknya dalam berlatih. Alhasil, cidera tak pernah lagi dia alami hinga saat ini.
“Tetap semangat dan jangan lengah. Lakukan yang terbaik untuk diri sendiri demi Kota Malang,” tutupnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id