Tugumalang.id – Pihak Politeknik Kota Malang (Poltekom) mulai buka suara soal polemik yang menerpa kampus yang terletak di Jalan Tlogowaru, Kota Malang itu.
Kampus yang didirikan pada 2008 ini dikabarkan tengah terbengkalai, tak ada aktivitas perkuliahan sejak setahun terakhir dan gaji dosen tak layak hingga banyak yang resain atau mengundurkan diri.
Direktur Poltekom, Prasetyo Aji Prakoso, sebagai direktur baru mengakui bahwa ada banyak dosen Poltekom yang resain. Sejumlah dosen yang mengundurkan diri itu ditengarai akibat kondisi finansial Poltekom.
Diketahui, beberapa dosen yang masih bertahan hanya menerima gaji sekitar Rp 1 juta per bulan sejak April 2020. Padahal sebelumnya mereka menerima gaji sekitar Rp 3 juta per bulan.
“Jadi gini, besar kecilnya gaji yang kita terima itu kan relatif. Misalnya si A menerima segini kurang, si B menerima segini cukup, nah itu saya gak bisa menjudge salah siapa. Karena memang keadaan Poltekom sekarang seperti ini,” kata Aji, Sabtu (2/12/2023)
Di sisi lain, pihaknya mengklaim bahwa kampus Poltekom sebetulnya terus melakukan proses belajar mengajar. Dikatakan, tak ada istilah kampus Poltekom tak ada aktivitas perkuliahan seperti yang disuarakan para mahasiswanya.
“Sebenarnya kami juga sudah mulai pembelajaran lagi. Sebenarnya kami gak ada istilah gak pernah mengajar. Terutama di program studi saya, di Prodi Pariwisata, itu dosen selalu mengajar terus. Mungkin, kami memang tidak semaksimal tahun kemarin,” bebernya.
Baca Juga: Cerita Pilu Mahasiswa Poltekom Malang Niat Kuliah Malah Jadi Penjaga Kampus
Dia juga menyampaikan bahwa Poltekom baru saja melakukan prosesi wisuda ke-13 untuk 17 mahasiswanya pada Sabtu (2/12/2023). Namun hanya 15 mahasiswa yang hadir karena 2 mahasiswa lainnya asal Kalimantan berhalangan hadir.
Pihaknya mengatakan bahwa sudah ada aktivitas perkuliahan sebelum wisuda ke-13 Poltekom itu dilangsungkan. Dia mengaku, setidaknya sudah ada 5-6 kali pertemuan belajar mengajar di semua prodi Poltekom.
“Kemarin memang ada beberapa dosen juga menyayangkan kok mahasiswa seperti itu (menyuarakan tak ada perkuliahan). Tapi sebenarnya kami ada absennya kok, bisa dibuktikan,” ungkapnya.
“Sebenarnya pada intinya semua adalah soal pengajaran. Tapi kami masih tetap mengajar. Yang katanya ini, katanya itu, ya sudahlah. Tapi kami sudah 5-6 pertemuan sebelum wisuda hari ini,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A