Tugumalang.id – Umat Kristiani Gereja St Thomas Aquinas, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang merayakan Paskah pada Minggu (20/4/2025) dengan khidmat. Semarak Paskah di ITN Malang diwarnai dengan ibadah hingga lomba menghias dan mencari telur Paskah.
Perayaan ini merupakan puncak dari Pekan Suci yang meliputi berbagai rangkaian ibadah, mulai dari Minggu Palma, dilanjutkan dengan Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci (Malam Paskah).

Bagi umat Kristiani, Paskah adalah perayaan inti yang memperingati kebangkitan Yesus Kristus setelah kematian-Nya di kayu salib. Kebangkitan ini diyakini sebagai kemenangan atas dosa dan maut, serta membawa harapan baru bagi umat manusia.
Baca juga: ITN Malang Gelar Halal Bihalal, Pererat Ukhuwah dan Salurkan Donasi
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., PhD, bersama keluarga juga turut melaksanakan ibadah pada Kamis Putih dan Jumat Agung di gereja yang terletak di Kampus 2 ITN Malang itu.
Dia menjelaskan, Pekan Suci adalah waktu penting bagi umat Kristiani untuk mengenang sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.

“Harapannya, dengan semangat Paskah ini, kita semua dapat membawa semangat baru dan berkontribusi dalam pekerjaan untuk memajukan ITN Malang,” ucapnya.
Dia juga menambahkan bahwa Gereja St Thomas Aquinas berperan penting dalam memberikan dukungan spiritual bagi seluruh sivitas akademika ITN Malang, khususnya yang beragama Kristen.
Baca Juga: 105 Lulusan ITN Malang Raih Cum Laude, 70 Selesaikan Studi dalam 3,5 Tahun
Perayaan Paskah di Gereja St Thomas Aquinas dipimpin oleh Romo Bertolomeus Agustinus Soko Kowe, CDD dengan mengusung tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2025 dari Keuskupan Malang, yaitu “Pertobatan Ekologis di Tahun Yobel”.

Tema ini mengajak umat untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup sebagai bagian dari ciptaan Tuhan. Ajakan ini sejalan dengan tema Yobel 2025, yaitu “Peziarah Pengharapan”, yang mendorong umat untuk melakukan perjalanan rohani dan mencari kebaikan melalui kasih Allah.
Salah satu kegiatan menarik dalam perayaan Paskah kali ini adalah lomba menghias telur Paskah yang diikuti oleh sekitar 50 anak anak Sekami (Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner).
Telur telur yang telah dihias di rumah bersama keluarga kemudian dilombakan. Selain itu, anak anak juga mengikuti kegiatan mencari 45 butir telur Paskah yang telah disembunyikan di lapangan sebelah gereja.
Ketua pelaksana, Andreas Dody menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai nilai kepedulian terhadap sesama, peduli terhadap gereja dan peduli terhadap kegiatan keagamaan sejak dini.
“Dengan mengerjakan (menghias telur) dan mencari telur Paskah diharapkan anak anak dapat lebih mendalami dan menghayati iman mereka dengan pendampingan yang tepat,” katanya.
Dody akrab disapa berharap semangat Paskah kali ini dapat memberikan semangat baru bagi seluruh umat untuk terus berjuang bersama dalam melestarikan lingkungan hidup dan menjaga alam sebagai rumah bersama.
Dia juga berharap umat dapat terus bertambah, beribadah dengan nyaman dan khidmat di tahun tahun mendatang.
Tradisi telur Paskah sendiri merupakan simbol penting dalam perayaan Paskah. Telur melambangkan kehidupan baru dan kebangkitan, sama seperti Yesus Kristus yang bangkit dari kematian.
Proses memecahkan telur dianalogikan dengan keluarnya Yesus dari kubur, membawa harapan dan kehidupan bagi umat manusia.
Dalam lomba menghias telur, Devo berhasil meraih juara pertama dengan mengangkat tema “Murid-murid Yesus” yang terlihat sedang duduk mengelilingi Yesus.
Benediktus Daniswara meraih juara kedua dengan hiasan telur bertema domba yang dikawal Tuhan Yesus, dan Manuela meraih juara ketiga dengan memanfaatkan tutup botol bekas minuman sebagai materi hiasannya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A