Tidak ada manusia yang sempurna di bumi ini. Kesempurnaan itu hanya milik TUHAN. Meski begitu, manusia selama 24 jam di manapun berada, mendapat kesempatan untuk mewarnai secara positif. Realisasinya tergantung setiap individu.
Hidup ini hanya sebentar dan sementara. Jadinya teramat sayang jika tidak diisi dengan hal-hal yang bermanfaat dan produktif. Apalagi mempunyai kesempatan yang besar untuk melakukan itu.
Orang yang menyia-nyiakan waktunya termasuk merugi. Akan timbul penyesalan di belakang hari. Itu seperti nasi sudah menjadi bubur.
Tidak ada kata terlambat untuk melakukan berbagai hal positif. Apalagi mewarnai lingkungan di manapun berada.
Bukan sedikit banyaknya orang yang diwarnai. Paling utama adalah keinginan melakukannya. Kemudian melaksanakannya secara terus-menerus dengan ikhlas.
Mendarah Daging
Ketika sudah melakukannya dan sesering mungkin, akhirnya menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Rasanya dalam keseharian ada yang kurang jika belum melaksanakan aktivitas positif tersebut.
Saat berbuat baik itu, kemungkinan ada satu dua orang yang merespon negatif. Jangan ditanggapi. Biarkan saja. Cuekin. Itu ibarat anjing menggonggong kafilah berlalu.
Jangan pernah mengeluarkan energi pada hal-hal yang tidak penting. Apalagi nada-nada minor itu adalah “sampah” yang harus dibuang jauh-jauh dari hati dan pikiran setiap orang.
Teruslah mewarnai secara positif. Yakinlah dengan niat baik dan atas ridho TUHAN hasilnya signifikan. Sehingga dari waktu ke waktu semakin banyak orang yang terwarnai.
Ada kepuasan batin yang tiada tara ketika merasakan hal tersebut. Apalagi melihat perubahan-perubahan yang signifikan pada lingkungan.
Ketika telah terwujud jangan cepat puas. Tugas sebagai kalifah di muka bumi ini belum selesai. Berakhir bersamaan dengan akhir hayat di kandung badan.
Balasan Tercepat
Semua kebaikan itu merupakan investasi di akhirat. Insya ALLAH sebagai penolong saat individu-individu yang melakukannya membutuhkannya.
Seluruh perbuatan baik saat masih hidup di dunia, akan “bicara” dan menjadi saksi saat TUHAN meminta pertanggungjawabannya. Ketika berhasil, itulah hari kemenangannya yang paling hakikih.
Jadi jangan pernah melewatkan kesempatan mewarnai lingkungan secara positif yang sering ada di depan mata. Kuncinya dengan hati yang bersih selalu menjaga niat baik, melaksanakannya secara sungguh-sungguh tanpa pamrih, dan konsisten.
Jika bisa melakukan hal di atas, tidak hanya di akhirat kelak, tapi di dunia bakal merasakan hasilnya. Itulah balasan tercepat dari TUHAN atas semua perbuatan baik yang telah dilakukan.
Semoga kita di setiap kesempatan selalu mewarnai lingkungan secara positif. Aamiin ya robbal aalamiin…
>>🇮🇩Sesaat setelah mendarat di Bandara Sentani Jayapura dari Timika, Papua, bersama Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman dan rombongan, saya ucapkan selamat mewarnai secara positif di manapun berada. Salam hormat buat keluarga. 13.30 08102021😃🇮🇩<<<
*Konsultan Komunikasi dan penulis buku Trilogi The Power of Silaturahim