Tugumalang.id – Pemkot Batu berhasil menorehkan sejumlah capaian prestisius sepanjang 2023. Torehan prestasi ini menjadi penanda bahwa kota yang baru berdiri secara otonom pada 2001 itu terus mengalami perkembangan pesat di banyak sektor.
Sektor yang mengalami perkembangan pesat tak hanya terjadi pada sektor pariwisata, melainkan juga merata di sektor lain seperti ekonomi. Kota Batu sendiri baru saja mencatatkan penurunan angka kemiskinan dan pengangguran secara signifikan pada 2023 ini.
Bahkan, penurunan itu terbilang paling pesat. Kota Batu menjadi kota dengan angka kemiskinan paling rendah di tingkat regional Jawa Timur. Pada 2022 lalu, angka kemiskinan di sana tercatat 3,79 persen atau tersisa 7.100 orang.
Baca Juga: Peduli Kemanusiaan, Pemkot Batu Buka Posko Bantuan untuk Palestina
Namun dalam setahun mengalami penurunan pesat hingga di angka 3,31 persen dengan garis kemiskinan di angka Rp Rp 613.985,- perkapita per bulan. Meningkat 8,86 persen dibanding pada 2022. Begitu juga, Indeks Keparahan Kemiskinan menurun dari 0,16 menjadi 0,06 atau turun sekitar 0,10 poin.
Kondisi itu dibarengi dengan menurunnya angka pengangguran di kota wisata tersebut. Dari semula pada 2022 tercatat ada 8,43 persen, selama setahun angka pengangguran itu berkurang drastis hingga menyisakan 4,25 persen saja.
Baca Juga: Pemkot Batu Kebut Bangun TPS3R di Pasar Induk Among Tani Kota Batu
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, bahwa kondisi tersebut dipengaruhi oleh menguatnya sendi perekonomian di Kota Batu selama 2 tahun terakhir pasca pandemi COVID-19. Artinya, kinerja pemulihan ekonomi berjalan dengan baik sehingga berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
“Selama 2 tahun terakhir, roda perekonomian kita terus menguat. Saat ini, pertumbuhan ekonomi kita terus meningkat hingga 6,18 persen didukung dengan inflasi yang semakin terkendali,” ungkap Aries, Jumat (24/11/2023).
Pertumbuhan ekonomi ini terbilang pesat karena pada masa pandemi, perekonomian di sana pernah terpuruk di angka 6,7 persen. Seiring berlalunya masa sulit itu, tiga sektor andalan seperti pariwisata, UMKM dan pertanian dapat kembali bergeliat.
Geliat perekonomian itu berkat berbagai program percepatan ekonomi yang dilakukan Pemkot Batu hingga saat ini. Tidak heran jika sepanjang 2023 ini, berbagai penghargaan dianugerahkan pada Pemkot Batu atas kontribusinya dalam percepatan ekonomi.
Total hingga November 2023 ini saja, Pemkot Batu telah mendapatkan lebih dari 45 penghargaan. Baik di tingkat provinsi maupun nasional. Penghargaan itu diraih di berbagai bidang. Mulai pelayanan publik, birokrasi administrasi, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.
Paling bergengsi, penghargaan yang didapat pada 2023 ini ialah Piala Adipura kategori Kota Sedang. Ini merupakan pertama kalinya Kota Batu meraih Piala Adipura sejak berdiri sebagai kota yang otonom sejak 2001.
Capaian prestisius ini tentu saja berkat kolabotasi apik antara masyarakat, pengusaha, pemerintah dan semua elemen dalam mewujudkan Kota Batu yang indah, bersih dan nyaman. “Saya harap, ini bisa menjadi pacuan semangat bersama kedepannya untuk lebih baik lagi,” ujar Aries.
Selain itu, Pemkot Batu juga mempertahankan penghargaan WTP selama delapan kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Pemkot Batu juga bertengger di peringkat pertama Desa Prospektif Good Governance Pengelolaan Keuangan Desa Tahun 2022 di Kota Batu dari Kementerian Keuangan.
Pada 2023 ini, Kota Batu mendapat predikat Kota Layak Anak dari tingkat madya ke tingkat Nindya (II). Juga menyandang predikat Forum Anak Desa Terbaik Nasional Tahun 2023 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
“Kami berharap inovasi-inovasi terus lahir, prestasi demi prestasi terus diraih. Dari sana, Pemkot Batu benar-benar akan dikenal berkomitmen dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Pemkot Batu akan terus mengawal sejumlah program strategis daerah (PSD) yang harus diselesaikan di sisa waktu APBD Kota Batu 2023. Total masih ada 25 program prioritas yang menjadi PR, baik di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan program-program sosial.
Misal, seperti di bidang Pendidikan, Pemkot Batu telah menambah alokasi anggaran sekitar Rp 10 miliar dengan peruntukan beasiswa pelajar berprestasi, kurang mampu dan korban COVID-19. Begitu juga untuk dana BOSDA, kenaikan Insentif Guru Tidak tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) hingga rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah.
Lalu, untuk di bidang kesehatan juga dialokasikan tambahan anggaran sekitar Rp15 miliar untuk penanganan penurunan angka stunting, pembayaran JKN-PBID, pengadaan peralatan medis hingga operasionalisasi PSC.
D bidang ketenagakerjaan, ada tambahan hampir Rp4 miliar yang akan dipergunakan untuk perluasan informasi pasar kerja (Job Fair), pelatihan kerja bagi para pencari kerja sampai bersertifikat, BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan dan bidang UMKM.
Pemkot Batu juga memasukkan alokasi tambahan Rp1,5 miliar untuk pembinaan dan pendampingan pelaku usaha melalui PLUT. “Di siswa waktu yang ada, kami optimistis mampu menyelesaikan sisa program prioritas yang ada,” jaminnya.
Aries berharap sinergitas dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat dapat terbangun dengan baik. Pemkot Batu memastikan akan selalu hadir untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di setiap dibutuhkan masyarakat.
“Seluruh capaian ini merupakan kerja bersama kita, Kami pastikan pemerintah akan selalu hadir kapan saja saat dibutuhkan. Mari membangun Kota Batu menjadi kota yang indah, aman dan nyaman untuk ditinggali,” pungkasnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A