Tugumalang.id – Pesantren Luhur Baitul Hikmah Kepanjen, Kabupaten Malang, kembali mentradisikan semangat literasi pada perayaan Ulang Tahun ke-12 (atau biasa disebut Hilang Tahun) pada Sabtu, 14 Oktober 2023. Acara tersebut bertajuk “Mengabdi untuk Mengabadi”.
Sebelum puncak acara Pada Sabtu malam, di hari sebelumnya diselenggarakan beberapa rangkaian acara yakni bedah beberapa buku karya para santri dan perlombaan olahraga di antaranya catur, futsal dan tenis meja.
Seturut dengan usia yang ke-12, kado ulang tahun untuk Pesantren Filsafat ini berupa buku yang diterbitkan juga berjumlah 12 karya. Karya-karya itu ditulis oleh para santri dan dipersembahkan untuk Pengasuh Pondok yakni Kiai Ach Dhofir Zuhry.
Baca Juga: Pesantren Luhur Baitul Hikmah Menenun Nalar Melalui Buku

12 buku tersebut terdiri dari beberapa jenis baik tafsir, terjemahan, teologi, humuniora, sastra, filsafat, dan kumpulan esai. Di antaranya, Tafsīr Al-‘ijāz fī Taysīr Al-‘ijāz yakni tafsir Al-Qur’an surat Al-Anbiyā’, Samudra Tauhid, Muara Tauhid, Pohon Sakral, EndNotes, Perlihatkan Allah Padaku, Catatan para filsuf palsu, Surat dari Pendendam, Peradaban Paripurna, Terjemahan Minhājul Muta’allim Imam Al-Ghazāli, Guru: diGuyu dan disaRu, Belajar Filsafat di Pesantren.
Tradisi yang demikian sudah dilestarikan setiap tahunnya. Misalnya, tahun lalu saat perayaan “Hilang Tahun” yang ke-11 buku yang diterbitkan berjumlah 4 buku. Dan dua tahun sebelumnya pada perayaan yang ke-10 ada 7 buku yang terbit.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam, Pesantren Luhur Baitul Hikmah Gelar Khitanan Massal
Semangat untuk berkarya tak lepas dari peran pengasuh, Ach Dhofir Zuhry, atau biasa disapa Gus Dhofir. Dia senantiasa menstimulasi para santri untuk mengabadikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan berkarya. Bahkan, tak hanya suntikan intelektual tetapi juga spiritual yang kelak menjadikan para santri menjadi manusia paripurna.
Nico Valianto sebagai ketua panitia menuturkan dalam sambutannya, maksud dari tema “Mengabdi untuk Mengabadi” adalah pengabdian-pengabdian kecil akan senantiasa mengabadi.
Sementara Gus Dhofir, Pengasuh Pesantren, menyatakan bahwa dalam sepak terjang pembangunan pondok pesantren Luhur Baitul Hikmah terdapat beberapa ujian berupa berpindah-pindah tempat.
“Selama 12 tahun pesantren sudah diuji dengan berpindah 6 tempat. Lantas menetap di desa Tegal Sari, Kepanjen, ini,” katanya pada para santri dan alumni yang hadir dalam acara tersebut.
Alumni STF Driyarkara itu juga mengucapkan terima kasih kepada segenap hadirin tamu undangan atas kontribusi yang sudah diberikan pada pesantren. “Tak lain perjalan berdirinya pesantren ini adalah jasa dan kontribusi dari alumni dan juga warga Tegal Sari sekitar,” katanya.
Tak hanya para alumni, masyarakat sekitar pun hadir tampak antusias serta sebelumnya telah mendukung demi kesuksesan acara. Misalnya dengan membantu meminjamkan barang-barang dan memberikan bantuan berupa makanan hingga minuman.
Keesokan harinya pada Minggu 15 Oktober 2023 pukul 13.00 WIB diselenggarakan pula pertemuan dengan para wali santri sebagai penutup dari serangkaian acara hilang tahun pesantren ke-12 ini. Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara Pengasuh dengan orang tua dari masing-masing santri.
Pengasuh juga, mengharapkan dukungan dan doa kepada wali santri agar kelak diberikan kemudahan dan kelancaran anaknya untuk menjalani perjalanan intelektual maupun spiritual.
“Saya berharap kepada bapak maupun ibu sekalian, untuk mendoakan putra-putrinya agar diberikan kemudahan untuk belajar,” kata Gus Dhofir.
Reporter: Maman
Editor: Herlianto. A