MALANG, Tugumalang.id – Di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, terdapat UMKM yang telah berhasil memasarkan produk-produk ecoprint hingga ke pasar internasional. Tempat ini adalah Sanggar Kreasi Mamalya, yang didirikan oleh Siti Mutdrika.
Sanggar ini bukan hanya tempat untuk menciptakan karya seni, melainkan juga komunitas yang memberdayakan anggotanya melalui produksi dan penjualan produk-produk ecoprint.
Saat ini, Sanggar Kreasi Mamalya memiliki 1.500 anggota yang ikut mendistribusikan produk di seluruh Indonesia.
Baca Juga: LinkUMKM BRI Bantu UMKM Malang Selatan Jangkau Pelanggan Luar Kota
Sanggar ini juga memiliki anggota di Hong Kong yang kerap membantu penjualan di negeri tersebut. Selain Hong Kong, penjualan produk Sanggar Kreasi Mamalya juga merambah ke Singapura, Malaysia, dan Australia.

Ika, sapaan akrab Siti Mutdrika menjelaskan, setiap anggota boleh menempelkan brand mereka di produk-produk Sanggar Kreasi Mamalya. Ika mengaku sengaja tak pernah menempelkan brand miliknya sendiri.
Hal ini ia lakukan agar para anggotanya bebas menjual produk-produk tersebut. Mereka juga bebas menentukan harga produk sesuai keinginan mereka. “Pembeliannya pun tak harus grosir, bisa satuan,” kata Ika.
Baca Juga: Rumah BUMN Kota Malang by BRI, Wadah bagi UMKM untuk Kembangkan Potensi
Tak hanya memberdayakan anggota sebagai reseller, sanggar yang berada di Perum Graha Dewata Blok J22 Nomor 19 ini, juga memberdayakan sekitar 20 perajin perempuan untuk berkarya dan menghasilkan produk kerajinan tangan yang berkualitas.
Ika memulai Sanggar Kreasi Mamalya pada tahun 2015. Awalnya, Ika mengajak anak-anak untuk menggambar, mewarnai, dan melukis. Namun, seiring berjalannya waktu, ide bisnis ini berkembang pesat.
“Saya merasa perlu membuat sesuatu untuk ibu-ibu. Akhirnya kami membuat kelas craft untuk ibu-ibu,” kenang Ika saat ditemui di galerinya, beberapa waktu lalu.
Pada tahun 2018, Ika melihat tren kerajinan baru yang sedang berkembang, yaitu ecoprint. Ia pun mulai mengajak ibu-ibu yang menjadi anggota Sanggar Kreasi Mamalya untuk berkarya membuat ecoprint.
Ecoprint adalah teknik mencetak menggunakan dedaunan pada berbagai media seperti tekstil dan kulit. Menariknya, tak sembatang daun bisa digunakan.
Daun yang bertanin tinggi, seperti daun jati, jarak, mentoar, afrika, hingga jenitri, dipilih agar warna alami daun bisa keluar dan menciptakan motif yang indah saat dicetak.
Produk dengan motif ecoprint yang diproduksi Sanggar Kreasi Mamalya sangat beragam. Mulai dari gantungan kunci, tempat tisu, kain, baju, hingga tas dan sepatu kulit.
Namun, seperti usaha lainnya, perjalanan Sanggar Kreasi Mamalya tidak tanpa tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan tempat produksi yang masih terbilang rumahan dan lokasinya jauh dari pusat kota.
Meski demikian, kendala tersebut tak menghentikan semangat Ika untuk terus berkreasi. Buktinya, pemasaran produk Sanggar Kreasi Mamalya tidak hanya terbatas di Indonesia, tapi juga merambah ke pasar internasional.
Harga produk Sanggar Kreasi Mamalya pun bervariasi, mulai dari yang terjangkau, seperti boneka gantungan kunci seharga Rp25 ribu hingga produk yang lebih premium, seperti tas dan sepatu yang bisa mencapai harga hingga Rp2 juta.
Produk yang terjangkau ini, seperti tempat tisu atau boneka gantungan kunci, menggunakan kain perca sisa pembuatan baju.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A