Malang, tugumalang.id – DPRD Kota Malang menyatakan bahwa rencana revitalisasi Pasar Besar Kota Malang terancam batal digarap pada tahun 2023 ini. Pasalnya, Kementerian PUPR RI ternyata tak memprioritaskan penganggaran proyek tersebut.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) ‘Tiga Pasar’ DPRD Kota Malang, Arif Wahyudi sebagai tim yang dibentuk untuk mengawal rencana revitalisasi Pasar Besar itu mengatakan bahwa pasar tersebut telah mengalami kemerosotan dalam berbagai hal sejak dilanda kebakaran pada 2016 lalu.
Pasca-kebakaran 2016 itu, pemeliharaan Pasar Besar Kota Malang terus mengalami kendala karena terbentur persoalan perjanjian kerja sama dengan PT Matahari Putra Prima. Pemkot Malang kemudian memutus perjanjian kerja sama itu pada Januari 2023 lalu agar bisa segera dilakukan pemeliharaan.
BACA JUGA: Menanti Perbaikan Pasar Besar Kota Malang
Selanjutnya, Pemerintah Kota Malang melalui Diskopindag Kota Malang mengusulkan revitalisasi pasar yang menampung sekitar 3.600 pedagang itu ke Kementerian PUPR RI. Namun ternyata, Kementerian PUPR tidak memprioritaskan perbaikan pasar itu.
“Kami di DPRD sudah mendorong melalui DPR RI dan juga ke Kementrian Perdagangan. Namun terakhir di Kementerian PUPR, ternyata rencana pembangunan Pasar Besar Kota Malang ini tidak masuk dalam list pembangunan Kementrian PUPR,” tuturnya, Rabu (5/7/2023).
Dengan demikian, Arif berpandangan bahwa rencana revitalisasi Pasar Besar Kota Malang terancam batal karena APBD Kota Malang juga tak sanggup menganggarkan. Terlebih, masa penyusunan anggaran sudah hampir tiba.
“Jadi tahun 2023 ini gak mungkin dilakukan revitalisasi, meski melalui anggaran DPUPR di APBD. Karena sudah mendekati tahun anggaran. Tidak mungkin dianggarkan di APBD perubahan juga untuk renovasi maupun revitalisasi Besar Besar ini,” ucapnya.
Namun menurutnya, Diskopindag Kota Malang masih berupaya ke melakukan pendekatan ke Kementerian PUPR RI agar perbaikan Pasar Besar Kota Malang diprioritaskan.
“Ini dari Diskopindag Kota Malang katanya akan berupaya ke Jakarta untuk ngunduh anggaran dari pusat. Kami juga akan mendorong ke pusat, apakah nanti bisa, tidak harus dibongkar total tetapi hanya renovasi,” kata dia.
Kini pihaknya juga menanti upaya Diskopindag Kota Malang agar Kementerian PUPR berubah pikiran. Jika tidak memungkinkan, maka penyusunan anggaran perbaikan Pasar Besar Kota Malang akan dilakukan melalui APBD 2024.
“Kalau toh di pusat tidak ada dana, kami akan berhitung dengan APBD. Tak masalah, toh untuk kepentingan publik, wong bangun MCC aja bisa sekian ratus miliar,” imbuhnya.
Hasil pertemuan dengan para pedagang Pasar Besar Kota Malang dan tinjauan langsungnya, Arif menyampaikan bahwa fakta kondisi pasar tersebut sudah sangat memprihatinkan.
“Situasi di dalam pasar ini tidak normal lagi, ya bocor, baunya tidak enak bahkan saluran air banyak yang jebol. Sehingga masyarakat malas ke Pasar Besar,” kata dia.
Meski begitu, kata Arif, ada dua kelompok pedagang yang berbeda pendapat. Ada yang menolak perbaikan dan ada yang mendukung perbaikan.
“Makanya diharapkan para pedagang bisa kompak. Yang penting pasar itu bisa menjadi normal lagi,” tandasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di google news
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko