Kota Batu, Tugumalang.id – Puluhan sapi milik peternak di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu tewas bergiliran sejak Minggu (18/8/2024). Hingga saat ini, total sudah ada 21 ekor sapi milik dari 11 peternak yang mati mendadak.
Diketahui, kematian mendadak sapi-sapi ini cukup misterius terlebih setelah ditemukan hidungnya dalam keadaan membusa. Peristiwa ini terjadi sejak 4 hari yang lalu di sekitaran Desa Beji.
Salah satu peternak, Indra Gunawan merasa heran karena kematian sapi ternaknya tidak biasa. Jika biasanya sapi tidak mau makan selama beberapa hari, dalam peristiwa ini tidak. Dalam hitungan hari setelah makan, sapi ini langsung ambruk tidak sadar dan mati.

Baca Juga: Ternak Sapi Mati Tak Terdata Akibat PMK, Peternak Terancam Tak Dapat Bantuan
”Kondisinya sehat, gemuk dan masih makan. Tapi tiba-tiba ambrul, tidak sadar dan mati. Jadi tidak ada gejala apa-apa. Saat mati itu, dari hidungnya keluar busa dan tubuhnya kaku,” ungkapnya, Rabu (21/8/2024).
Peristiwa kematian ini juga bahkan dialami oleh Kepala Desa Beji, Deny Cahyono. Deny mengatakan, jika rentetan peristiwa ini bahkan sudah terjadi sejak Februari 2024 lalu dan terakhir terjadi kembali pada Agustus 2024 ini.
”Hari kematiannya berbeda-beda. Misal dalam satu kandang ya, hari senin mati kemudian hari kamis mati lagi satu. Bulan depannya terjadi di kandang peternak lain,” bebernya.
Sejauh ini, sudah ada 21 ekor sapi dari 11 peternak yang mengalami kematian mendadak di desanya. Alhasil, mereka mengalami kerugian hingga puluhan dan ratusan juta. Saat ini, mereka sudah melaporkan kejadian ini ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Batu serta ke pihak Kepolisian.
”Kalau lihat gejalanya tak biasa. Kalau dugaan kami diracun potasium,” duganya.
Baca Juga: 12 Sapi di Junrejo Mati Terserang PMK
Sementara itu, hasil pemeriksaan dari Dokter Hewan Puskeswan RPH Kota Batu Wulandari mengatakan ada dugaan kandungan kimia yang ditemukan dalam organ tubuh sapi. Ciri-cirinya seperti lambung berubah warna merah. Begitu juga pada bagia usus.

”Intinya memang ada keracunan pada tubuh sapi. Ketika racun masuk pencernaan, membuat pembuluh darah pecah sehingga membuat organ jadi merah,” ungkapnya.
Hanya saja, ia tidak bisa memastikan, bagaimana cara racun tersebut bisa masuk ke pencernaan sapi. Sebab, bisa jadi sapi mati akibat keracunan usai mengonsumsi rumput yang terkontaminasi pestisida.
“Kami belum tahu penyebab keracunannya. Apakah keracunan alami karena makan rumput mengandung pestisida atau karena faktor lain. Penyebab bisa macam-macam,” tukasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko