MALANG, Tugumalang.id – Kabar duka datang dari dunia pers Indonesia, Atmakusumah Astraatmadja salah satu tokoh pers nasional dan juga Ketua Dewan Pers pertama setelah era reformasi berpulang pada Kamis (2/1/2025) pada pukul 13.05 WIB kemarin.
Atmakusumah Astraatmadja menghembuskan nafas terakhirnya di Jakarta dalam usia 86 tahun. Lahir di Labuan, Banten pada tanggal 20 Oktober 1938, kiprahnya di dunia jurnalistik cukup panjang dan menuai banyak prestasi di kancah nasional maupun internasional.
Ia dipercaya menjabat sebagai Ketua Dewan Pers independen pertama pada periode 2000 hingga 2003. Sebelum dipercaya menjabat posisi tersebut, Atmakusumah dikenal sebagai redaktur di Harian Indonesia Raya dan juga sebagai staf pengajar di Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS).
Baca Juga: Batal Naik, PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Berikut Daftarnya
Selain itu, catatan karier gemilang lainnya juga pernah dijabat Atmakusumah. Ia pernah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif LPDS tahun 1994 sampai 2002 kemudian menjabat sebagai Ketua Tim Ombudsman Kompas pada rentang 2000 sampai 2003.
Tidak hanya berkarier di dalam negeri, Atmakusumah tercatat pernah menjadi penyiar Radio Australia yakni ABC dan Deutsche Welle. Kemudian menjadi komentator di Radio Republik Indonesia.
Selama menekuni karier sebagai seorang jurnalis, berbagai prestasi diraih oleh Atmakusumah di dunia yang telah membesarkan namanya itu.
Baca Juga: Layanan Plus dan Murah, Pelanggan Warung Kopi Cetol Gondanglegi Banyak Masih Pelajar
Mulai dari penghargaan Ramon Magsaysay Award pada tahun 2000 atas kontribusinya di bidang jurnalisme, sastra, dan seni komunikasi kreatif.
Kemudian pada tahun 2003, Atmakusumah menerima penghargaan Lifetime Achievement dalam Anugerah Dewan Pers 2003. Penghargaan tersebut diberikan sebagai penghormatan atas dedikasinya di dunia pers Indonesia.
Sosoknya juga dikenal sebagai aktivis kebebasan pers dan juga perancang Undang-Undang Pers Tahun 1999. Sehingga Atmakusumah menjadi simbol dari perubahan pers Indonesia di era reformasi.
Atmakusumah meninggalkan seorang istri, Sri Rumiati dan tiga orang putra bernama Kresnahutama alias Tamtam, Rama Ardana, dan Tri Laksmana. Prosesi pemakaman akan dilangsungkan pada Jumat (3/1/2025) hari ini.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Helianto. A