MALANG, Tugumalang.id – Produksi tebu di Kabupaten Malang meningkat hingga 4,8 persen. Berdasarkan data BPS Kabupaten Malang, di tahun 2023 produksi tebu tercatat di angka 4.016.352 ton.
Sementara berdasarkan data terbaru Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, produksi tebu di tahun 2024 mencapai 4.212.627 ton.
Artinya, ada pertambahan produksi sebesar 196.275 ton atau 4,8 persen dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan produksi tebu ini seiring dengan bertambahnya luas lahan tebu di Kabupaten Malang. Pada tahun 2023, terdapat 44.825 hektare lahan tebu. Sementara di tahun 2024 tercatat lahan tebu di Kabupaten Malang memiliki total luas 47.015 hektare.
Baca Juga: Harga Stabil, Tebu Jadi Komoditas Unggulan di Kabupaten Malang
“Luasan tebu di tahun 2024 ini naik,” ujar Kepala Bidang Perkebunan DTPHP Kabupaten Malang, Kholidah, belum lama ini.
Di tahun 2024, kecamatan dengan produksi tebu terbanyak adalah Bantur dengan 424.793 ton. Kecamatan Bantur juga memiliki lahan tebu terluas di Kabupaten Malang, yakni 4.741 hektare.
Kecamatan dengan produksi tebu terbanyak kedua adalah Dampit dengan 379.366 ton. Di kecamatan ini, luas lahan tebu mencapai 4.234 hektare.
Baca Juga: Diskusi dengan Petani Tebu di Kabupaten Malang, Kepala Bapanas Komitmen Jaga Harga Gula
Produktivitas lahan tebu di Kabupaten Malang rata-rata berada di angka 89,6 ton per hektare per tahun. Kecamatan dengan produktivitas tertinggi adalah Pagak, yakni 90 ton per hektare per tahun.
Kholidah mengatakan, pihaknya menggencarkan kegiatan dengan sumber dana APBD Kabupaten Malang, APBD Jawa Timur, maupun APBN untuk terus meningkatkan produksi tebu.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya adalah rawat ratoon untuk memaksimalkan produksi tebu yang sudah ada. “Jadi tinggal memupuk sama perawatan,” kata Kholidah.
Kegiatan lainnya yang dilakukan adalah demplot tebu untuk meningkatkan produktivitas. Di tahun 2025, rencananya demplot akan dilakukan di tiga hektare lahan tebu. Kegiatan ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan PG Kebobagung.
Demplot merupakan perlakuan khusus bagi lahan tertentu. Rencananya tebu yang ditanam di tiga hektare lahan ini berupa bibit yang bersertifikat.
Volume pupuk juga ditambah sesuai prosedur dengan menggunakan pupuk organik dari PG Kebonagung. Saat ini, PG Kebonagung sudah memproduksi pupuk organik dari ampas tebu. Hasil dari demplot bisa dilihat satu tahun setelahnya, tepatnya saat masa giling.
“Mungkin tahun depannya waktu giling bisa dilihat produksinya gimana dengan perlakuan demplot di lahan tiga hektare tadi,” kata Kholidah.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A