MALANG, Tugumalang.id – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma) mengukuhkan 346 lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan angkatan pertama Tahun 2023.
Pengukuhan itu berlangsung dalam Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan, pada Sabtu (30/12/2023) secara hybrid.
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) FKIP Unisma, Drs H Zainal Abidin MPd PhD menyampaikan, selamat kepada seluruh peserta PPG yang berhasil lulus.
Baca Juga: Spirit Entrepreneur, Unisma Gelar Pameran Karya Wirausaha dan Inovasi
“Ini adalah hal yang ditunggu. Bapak/ibu telah menyelesaikan kegiatan PPG ini kurang lebih 3 bulan (secara online), karena ada RPL. Meliputi pendalaman materi, pengembangan perangkat pembelajaran dan praktik inovasi pembelajaran,” ujarnya.
Zainal Abidin melanjutkan, pengukuhan lulusan PPG Dalam Jabatan ini diikuti 346 mahasiswa. Mereka adalah gabungan dari guru 74 mahasiswa jalur Kemendikbud dan 273 mahasiswa jalur Kemenag.
Berasal dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Mulai dari Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, Jambi, Kalimantan, Jawa Timur paling banyak, kepulauan Bangka Belitung, NTT dan lainnya. Para mahasiswa ini juga berasal dari tiga bidang studi, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris.
Baca Juga: FEB UNISMA Kupas Keberlanjutan Akuntan Masa Depan, Hadirkan Pakar dari Curtin University Australia
Dia berharap para lulusan PPG FKIP Unisma menjadi guru-guru hebat yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Mengingat, selama menjadi mahasiswa PPG, para guru telah banyak mendapat penguatan dari dosen. Mulai penguatan karakter sampai pada kompetensi.
“Para dosen telah memberikan tambahan ilmu pendalaman materi pengembangan pembelajaran dan praktik pembelajaran inovatif. Sehingga lulusan PPG kami betul-betul menjadi guru yang profesional, inovatif dan adaptif,” ungkapnya.
Dekan FKIP Unisma, Dr Hasan Busri MPd menambahkan, bahwa prosesi ini menjadi tanda bahwa para lulusan PPG siap melanjutkan pengabdian sebagai pendidik yang lebih kompeten dan profesional.
Dengan begitu, lulusan FKIP Unisma tidak perlu diragukan, terutama untuk Program Studi PPG. Karena sejak angkatan pertama program ini diluncurkan pemerintah, FKIP Unisma sudah ikut andil.
Sebagai satu dari lima perguruan tinggi di Jawa Timur yang dipercaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk menyelenggarakan PPG.
“Sejak awal kami sudah dipercaya. Bahkan kami menjadi pilot project dari program ini. Itu tidak lain karena mutu dan kualitas yang kami miliki. Sejak Tahun 1981 kami berkomitmen untuk mencetak guru profesional,” jelasnya.
Selain Kemendikbud, PPG FKIP Unisma juga dipercaya oleh Kementerian Agama. Tidak sedikit mahasiswa dari kalangan guru madrasah yang menempuh studi PPG di Unisma.
“Kami dipercaya sebagai role model. Termasuk dari Kemenag. Maka konsistensi betul-betul kami jaga, mulai penggunaan dosen, dan semua yang terkait dengan regulasi dipatuhi dengan baik,” terang Hasan.
Ia berharap, guru tidak hanya formalitas dalam mengajar. Tapi semua hal yang dilakukan berbasis masalah. Serta tidak menilai sama terhadap semua peserta didik. Satu per satu siswa harus diketahui karakternya. Termasuk kemampuan dalam berpikir.
Maka proses pembelajaran harus disiapkan sebaik mungkin. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi. Semua tahapan harus berbasis masalah.
“Jadi guru harus melaksanakan pembelajaran diferensiasi, termasuk dalam memilih media ajar dan model pembelajaran. Harus Inovatif. Berbasis masalah dan berbasis teknologi,” jelas dia.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Maskuri MSi menyebut, dalam menghadapi era bonus demografi, maka anak usia sekolah diprioritaskan untuk mendapat pendidikan yang berkualitas dan didesain oleh guru profesional.
“Sehingga menjadi generasi emas yang bisa menorehkan pembangunan budaya peradaban bukan hanya di Indonesia tapi juga untuk peradaban dan dunia. Itu yang kami harapkan. Seperti tagline Unisma dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia,” tuturnya.
Ia menambahkan, orientasinya menjadi perguruan tinggi internasional didasarkan pada rasa bangga terhadap alumni. Termasuk, dari prodi PPG. Maka, Maskuri berharap, saat kembali mengajar di daerah, para guru ini mampu menjadi lokomotif sekaligus ambasador Unisma dengan mentalitas perubahan.
Iapun berpesan, agar mereka sedikitnya memiliki tiga hal, yakni kompetensi, profesional dan karakter yang kuat. Selayaknya ciri alumni Unisma yang memiliki integritas tinggi, jujur, dan disiplin.
“Itu jadi kunci utama. Disiplin dalam dimensi waktu, mengembangkan inovasi, produktivitas yang berkualitas. Setelah ini juga harus banyak menulis agar bisa berdampak bagi semua orang,” pungkas Maskuri.
Reporter : Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A