MALANG – Dalam perpanjangan PPKM Mikro tahap 3, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melakukan simulasi sekolah tatap muka. Kebijakan itu dibuat karena saat ini Kota Malang sudah berada pada zona kuning COVID-19.
Hal ini juga dilatari hasil evaluasi PPKM Mikro yang sejauh ini dinilai efektif menekan kasus penyebaran COVID-19.
Menurut Wali Kota Malang, Sutiaji, sekolah tatap muka akan mulai diberlakukan untuk sekolah tingkat dasar.
“Harapannya ke depan sekolah tatap muka langsung sudah bisa berjalan seiring dengan terus vaksinasi,” katanya
Simulasi tersebut, terkait dengan skema penerapan protokol kesehatan. Mulai dari kewajiban menggunakan masker, menjaga jarak, serta adanya tempat cuci tangan. Serta, penerapan 6M sesuai arahan dari pemerintah pusat.
Disinggung soal arahan Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi yang menyatakan perguruan tinggi atau kampus diizinkan buka pada bulan Juli 2021 mendatang, Sutiaji menyebut bahwa prosedurnya tidak jauh berbeda dengan persiapan sekolah tatap muka.
Proses perkuliahan secara tatap muka diperbolehkan buka setelah dilakukan simulasi dan adanya penerapan protokol kesehatan ketat. Kemudian disusul proses vaksinasi COVID-19 terhadap mahasiswa dan dosen selesai.
“Kalau memang perkuliahan mulai dibuka. Harus tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat,” sambungnya.
Selain pembelajaran tatap muka langsung, pusat perekonomian masyarakat juga mulai berangsur normal. “Pusat-pusat perekonomian masyarakat juga diharapkan berangsur normal secara bertahap. Di pusat-pusat ekonomi dan bisnis bisa mulai diberlakukan 60 : 40, yaitu 60 persen kerja dari kantor dan 40 kerja dari rumah, dan seterusnya. Tujuannya adalah agar ekonomi masyarakat terus berjalan dan membaik,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti